Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro-Kontra Uni Eropa Labeli Nuklir dan Gas sebagai Energi Hijau

Kompas.com - 07/07/2022, 22:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BRUSSEL, KOMPAS.com - Parlemen Eropa pada Rabu (6/7/2022) mendukung proposal mengenai pelabelan gas alam dan pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai investasi ramah iklim.

Komisi Eropa merilis proposal, yang secara resmi disebut taksonomi Uni Eropa, pada Desember 2021 sebagai daftar kegiatan ekonomi yang dapat diberi label dan dipasarkan oleh investor sebagai label hijau di UE.

Sebuah mosi untuk memblokir proposal ini telah mendapat dukungan 278 suara dan 328 suara menentang di Parlemen Eropa, sementara 33 anggota parlemen lainnya abstain. Sebanyak 20 dari 27 negara anggota UE menentang proposal tersebut untuk disahkan menjadi undang-undang.

Baca juga: Putin Ungkap Minat Rusia Kembangkan Industri Tenaga Nuklir di Indonesia

Tuduhan greenwashing bahan bakar fosil

Proposal tersebut awalnya mendapat perlawanan di antara beberapa negara anggota UE, dengan satu kubu yang dipimpin oleh Perancis sangat mendukung label hijau untuk gas alam dan energi nuklir. Sementara itu, Jerman yang telah menghentikan pembangkit listrik tenaga nuklirnya, menentang rencana tersebut.

Beberapa kelompok lingkungan dan anggota parlemen Uni Eropa juga mengkritik rencana yang dijuluki greenwashing bahan bakar fosil dan energi nuklir.

Greenwashing adalah istilah suatu strategi pemasaran dan komunikasi suatu institusi untuk memberikan citra yang ramah lingkungan, baik dari segi produk, nilai, maupun tujuan perusahaan tanpa benar-benar melakukan kegiatan yang berdampak bagi kelestarian lingkungan.

Austria dan Luksemburg bahkan telah berjanji untuk menuntut UE jika rencana itu menjadi undang-undang. Namun, proposal tersebut mendapat dukungan dari mayoritas Partai Rakyat Eropa kanan-tengah, kelompok anggota parlemen terbesar di Parlemen Eropa.

Anggota parlemen dari kelompok Renew Europe yang berhaluan tengah sebagian besar mendukung proposal tersebut, sementara Partai Hijau dan Sosial Demokrat sebagian besar menentangnya.

Sebanyak 353 anggota parlemen, yang merupakan mayoritas dari 705 anggota parlemen, suaranya diperlukan untuk menggagalkan rencana itu.

Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl Direbut Pasukan Rusia

Kritikus berpendapat klasifikasi gas menguntungkan Rusia

Pengurangan tajam dalam pasokan gas Rusia ke Eropa dalam beberapa pekan terakhir telah memicu penentangan terhadap rencana untuk memberi label gas sebagai produk ramah lingkungan.

"Ini politik kotor dan merupakan hasil yang keterlaluan untuk memberi label gas dan nuklir sebagai label hijau dan membuat lebih banyak uang mengalir ke peti perang Putin,” kata juru kampanye keuangan berkelanjutan Greenpeace Uni Eropa, Ariadna Rodrigo. "Kami akan melawan ini di pengadilan," tambahnya.

Paul Tang, seorang anggota parlemen Uni Eropa Belanda dengan Sosial Demokrat kiri-tengah, telah mengkritik rencana tersebut karena dipengaruhi oleh lobi dari Gazprom dan Rosneft, keduanya perusahaan energi milik negara Rusia. Tang juga mengecam langkah itu sebagai melembagakan greenwashing.

"Sekarang penting untuk mencegah pemungutan suara ini menjadi preseden bagi negara lain untuk meredam ambisi iklim," tulisnya dalam sebuah pernyataan.

Christophe Hansen, seorang anggota parlemen Uni Eropa konservatif dari Luksemburg, mengatakan hasil pembahasan pada Rabu akan membuat taksonomi yang usang.

"Kami mengorbankan masa depan hingga saat ini dengan memasukkan gas dan nuklir ke dalam taksonomi. Kepicikan ini merusak kredibilitas dan daya tahan taksonomi sebagai kompas jangka panjang bagi investor," tulis Hansen di Twitter.

Baca juga: Satu-satunya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran Ditutup Darurat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com