Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moskwa Cari Dukungan Asia, Menlu Rusia Kunjungi Mongolia dan Vietnam

Kompas.com - 06/07/2022, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

ULAANBAATAR, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengunjungi Mongolia dan bertemu para pemimpin negara tersebut pada Selasa (5/7/2022).

Lavrov berkunjung ke Mongolia sebagai bagian dari safarinya ke Asia untuk mencari dukungan di tengah isolasi politik yang dialami Moskwa dari negara-negara Barat atas invasi ke Ukraina.

Lavrov bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mongolia Battsetseg Batmunkh dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh.

Baca juga: 35 Negara Serukan Larangan Event Olahraga Internasional di Rusia dan Belarus

Mongolia adalah negara yang terkurung daratan dan terjepit di antara Rusia dan China, sebagaimana dilansir AP.

Negara tersebut terus berusaha untuk mempertahankan hubungan persahabatan dengan Moskwa dan Beijing sambil memupuk hubungan dekat dengan AS.

Media pemerintah Mongolia dan Rusia tidak memberikan rincian diskusi khusus tentang konflik Ukraina dalam kunjungan Lavrov.

Sebelumnya, Mongolia dan Rusia telah menandatangani serangkaian perjanjian perdagangan, dan pipa yang membawa gas alam Rusia ke China sedang dibangun melalui wilayah Mongolia.

Baca juga: Buntut Perang Rusia-Ukraina, Latvia Aktifkan Lagi Wajib Militer

“Menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral, (Lavrov) menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Mongolia dalam semua aspek,” kata kantor berita resmi Mongolia tentang pertemuan Lavrov dengan Khurelsukh.

Sementara itu, kantor berita Rusia, TASS, mengatakan bahwa Barat sedang berusaha untuk mengubah Ukraina menjadi negara Russofobia, neo-Nazi, dan pijakan militer yang akan mengancam keamanan Rusia.

“Kami tertarik untuk membuat fakta tentang bagaimana perwakilan rezim Kyiv berperilaku dan terus berperilaku di Ukraina tersedia untuk komunitas dunia yang luas,” kata Lavrov.

“Sayangnya, Barat melakukan segalanya untuk memblokir pekerjaan media, yang memberikan informasi objektif tentang apa yang terjadi,” sambung Lavrov.

Di sisi lain, Pemerintah Rusia telah memblokir sejumlah outlet berita domestik dan asing independen di negara itu atas liputan mereka tentang perang di Ukraina.

Baca juga: Anggota Parlemen Rusia: Pindahkan Rudal Hipersonik dalam Jarak Menyerang ke AS!

Selain itu, Rusia juga telah melarang warganya menyebut agresi ke Ukraina sebagai invasi.

Setelah mengunjungi Mongolia, Lavrov akan melakukan perjalanan ke Vietnam Selasa malam untuk kunjungan selama dua hari, menurut situs resmi pemerintah Vietnam.

Dalam kunjungan tersebut, Lavrov akan bertemu para pemimpin Vietnam pada Rabu (6/7/2022).

Para pemimpin tersebut termasuk Menteri Luar Negeri Vietnam Bui Thanh Son, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong.

Setelah dari Vietnam, Lavrov dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan para menteri luar negeri G20 di Indonesia.

Baca juga: Dubes Hamianin Jelaskan 3 Alasan Ukraina Tak Bisa Ekspor Biji-bijian, Tuding Rusia Mencuri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com