Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Fokus Rusia Selanjutnya Setelah Kuasai Luhansk Ukraina

Kompas.com - 05/07/2022, 10:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Gubernur Wilayah Luhansk Serhiy Gaida memberikan penilaian terkait fokus Rusia selanjutnya setelah mereka berhasil mengusai seluruh wilayah Luhansk, Ukraina timur.

Dia menyebut, Rusia akan mengalihkan fokus utama perangnya di Ukraina untuk mencoba merebut semua wilayah Donetsk setelah merebut wilayah tetangga Luhansk.

Serhiy Gaidai memperkirakan Kota Sloviansk dan Kota Bakhmut khususnya akan diserang berat ketika Rusia mencoba untuk mengambil kendali penuh atas wilayah yang dikenal sebagai Donbass di Ukraina timur tersebut.

Baca juga: Perintah Baru Putin Setelah Rusia Kuasai Seluruh Luhansk Ukraina

Rusia mengatakan telah membentuk kendali penuh atas wilayah Luhansk menyusul penarikan pasukan Ukraina dari Kota Lysychansk yang dibom meskipun Gaidai mengatakan pertempuran berlanjut di dua desa kecil.

"Hilangnya wilayah Luhansk menyakitkan karena itu adalah wilayah Ukraina. Bagi saya pribadi, ini istimewa. Luhansk adalah tanah air tempat saya dilahirkan dan saya juga kepala wilayah itu," kata Gaidai, kepada Reuters

“Dalam hal militer, meninggalkan posisi itu buruk, tetapi tidak ada yang kritis. Kita perlu memenangkan perang, bukan pertempuran untuk Lysychansk,” ungkap dia.

"Ini sangat menyakitkan, tapi itu tidak (berarti Ukraina) kalah perang," tambah Gaidai.

Dia mengatakan penarikan pasukan Ukraina dari Kota Lysychansk telah "terpusat" dan teratur, dan diperlukan untuk menyelamatkan nyawa tentara Ukraina yang berada dalam bahaya dikepung.

"Mereka (pasukan Rusia) tidak akan mentransfer 100 persen pasukan mereka ke beberapa garis depan karena mereka perlu mempertahankan garis. Jika mereka meninggalkan posisi mereka, maka kita dapat melakukan semacam serangan balasan," kata Gaidai.

Baca juga: Ukraina Akui Kekalahan di Lysychansk, Rusia Umumkan Kendali Penuh Atas Luhansk

Tetap saja, bagi pasukan Rusia, kata dia, tujuan nomor 1 adalah mengusasi wilayah Donetsk dalam waktu dekat.

"Sloviansk dan Bakhmut akan diserang. Bakhmut bahkan sudah mulai ditembaki dengan sangat keras," jelas Gaidai.

Sejak meninggalkan serangan di ibu kota Kyiv, Rusia telah memusatkan operasi militernya di jantung industri Donbass yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk, di mana proksi separatis yang didukung Moskwa telah memerangi Ukraina sejak 2014.

Bakhmut, Sloviansk, dan Kramatorsk di dekatnya terletak di barat daya Lysychansk, dan merupakan daerah perkotaan utama yang menahan pasukan Rusia di Donetsk.

Baca juga: Rusia Diprediksi Segera Comot Wilayah Luhansk, Ukraina Ketar-ketir

Gaidai mengatakan pertempuran selama berminggu-minggu untuk Lysychansk telah menarik pasukan Rusia yang bisa saja bertempur di garis depan lain, dan telah memberi waktu bagi pasukan Ukraina untuk membangun benteng di wilayah Donetsk untuk membuatnya lebih sulit bagi Rusia di sana.

"Taktik (Rusia) akan sama. Mereka akan menembak segala sesuatu dengan artileri mereka, tetapi akan sulit bagi mereka untuk bergerak maju," jelas dia.

Mengulangi seruan Ukraina untuk meminta lebih banyak senjata dari sekutu Barat, Gaidai mengatakan pasukan negaranya dapat meluncurkan serangan balasan ketika memiliki senjata jarak jauh yang memadai.

"Mereka hanya menembak posisi kami sepanjang waktu dari kejauhan," katanya.

Rusia mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina yang diluncurkan pada 24 Februari bertujuan untuk melindungi penutur bahasa Rusia dari kaum nasionalis.

Sementara, Ukraina dan sekutunya mengatakan ini adalah dalih tak berdasar untuk perang agresi yang bertujuan merebut wilayah.

Baca juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Diprediksi Segera Kuasai Wilayah Luhansk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com