Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bertemu Putin, Ini 5 Janji Presiden Rusia ke Indonesia dan Dunia

Kompas.com - 01/07/2022, 16:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Fakta bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia juga membuat Putin berencana meningkatkan dialog antaragama Indonesia-Rusia.

"Baru-baru ini delegasi dari wilayah Muslim Rusia mengunjungi Jakarta untuk pertama kalinya dalam sejarah," ujarnya.

Pada awal pidato Putin menyebut Indonesia sebagai salah satu mitra kunci di kawasan Asia-Pasifik.

"Hubungan Rusia-Indonesia terus berkembang dan sama-sama menguntungkan," ucapnya.

Baca juga: Putin Berencana Buka Penerbangan Moskwa-Bali, Tingkatkan Denyut Pariwisata

4. Mengembalikan rantai pasokan pangan di dunia

Putin membantah Rusia menggangu rantai pasokan dan menyebabkan krisis pangan global. Sebaliknya, ia menuding itu adalah konsekuensi dari kebijakan negara-negara lain.

"Kami berkali-kali menekankan bahwa ketidakseimbangan pasokan pangan di dunia adalah konsekuensi langsung bertahun-tahun dari kebijakan makroekonomi beberapa negara, emisi yang tidak terkendali, akumulasi utang, dan situasi sejak awal pandemi virus corona."

"Akan tetapi, negara-negara ini tidak mau mengakui jatuhnya perekonomian mereka akan menggoyahkan stabilitas pangan dunia, dengan menjatuhkan pembatasan ekspor pupuk Rusia dan Belarus, menghalangi ekspor gandum Rusia ke dunia yang membuat rumit pasar dan muatan kargo kapal pembawa pupuk."

Meski begitu, Putin berjanji membawa Rusia tetap memproduksi dan mengekspor bahan pangan sesuai kebutuhan dunia.

Baca juga: Kenapa Perang Rusia-Ukraina Disalahkan sebagai Pemicu Krisis Pangan Global?

"Rusia kembali dan tetap menjadi satu-satunya produsen dan eksportir produk makanan terbesar di dunia. Pengirman produk pertanian kami tersebar ke 161 negara."

"Tahun lalu ekspor lebih dari 43 juta ton biji-bijian yang 30 juta ton di antaranya adalah gandum. Tahun ini kami memprediksi musim panen biji-bijian yang baik, yang membuat kami berkesempatan meningkatkan suplai ke pasar luar negeri hingga 50 juta ton," kata Putin.

Lebih lanjut Putin menjelaskan, produk-produk itu akan memenuhi kebutuhan petani negara-negara sahabat termasuk Indonesia.

Selain biji-bijian, Rusia juga bakal mengekspor nitrogen, fosfat kalium, dan bahan pupuk mentah.

Rusia menyumbang 11 persen pupuk mineral ke dunia, dan untuk beberapa barang melebihi 20 persen. "Tahun lalu kami mengirim 37 ton produk ini ke luar negeri," kata Putin.

"Kami sangat ingin melanjutkan kontrak dan kewajiban untuk menyuplai makanan, pupuk, dan sumber energi, serta bahan-bahan pokok lain"

"Kami dalam diskusi sangat mempertimbangkan untuk mengembalikan rantai pasokan yang terganggu akibat sanksi."

Baca juga: Jokowi Akan Temui Putin dan Zelensky, Bisakah RI Cegah Krisis Pangan Global?

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com