Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-122 Serangan Rusia ke Ukraina, Serangan dari Belarus, BRICS Ajak Diskusi

Kompas.com - 26/06/2022, 06:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina melaporkan diserang dari arah Belarus pada hari ke-122 invasi Rusia, Sabtu (25/6/2022).

Sementara itu, mundurnya pasukan Ukraina dari Severodonetsk justru dipandang Pentagon sebagai kerugian Rusia, dan kelompok negara-negara BRICS mengajak pertemuan untuk menyudahi perang Ukraina vs Rusia.

Dikutip dari AFP, berikut adalah rangkuman hari ke-122 jalannya perang Rusia Ukraina.

Baca juga: Uni Eropa Siapkan Rencana Hidup Tanpa Gas Rusia

1. Ukraina diserang dari arah Belarus

Badan intelijen Ukraina mengatakan, Rusia bermaksud menyeret Belarus ke dalam perang setelah rudal ditembakkan dari wilayah Belarus ke perbatasan utara.

"Serangan hari ini secara langsung terkait dengan upaya Kremlin untuk menarik Belarus sebagai pihak yang berperang bersama ke dalam perang di Ukraina," kata intelijen Ukraina di Telegram.

Ukraina mengatakan, pihaknya mengalami pemboman besar-besaran dari dalam Belarus, negara tetangga mereka yang merupakan sekutu Rusia dan tidak secara resmi terlibat dalam konflik tersebut.

2. Pasukan Ukraina mundur dari Severodonetsk

Tank Ukraina bersiaga dalam perang Rusia vs Ukraina di kota Severodonetsk, wilayah Luhansk. 8 Juni 2022.AP PHOTO/OLEKSANDR RATUSHNIAK Tank Ukraina bersiaga dalam perang Rusia vs Ukraina di kota Severodonetsk, wilayah Luhansk. 8 Juni 2022.
Pasukan Ukraina sedang bersiap untuk mundur dari kota strategis Severodonetsk setelah berminggu-minggu pertempuran sengit. Kemunduran ini dapat membuka jalan bagi Rusia untuk merebut kawasan yang lebih besar di Ukraina timur.

Sergiy Gaiday gubernur wilayah Luhansk juga mengatakan, pasukan Rusia maju ke kota kembar Lysychansk yang mengalami pemboman Rusia semakin berat saat Moskwa terus melancarkan serangannya di Ukraina timur.

"Tetap dalam posisi yang diserang tanpa henti selama berbulan-bulan tidak masuk akal," kata Gaiday, seraya menyebutkan bahwa 90 persen kota rusak.

Merebut Severodonetsk dan Lysychansk akan memberi Rusia kendali atas Luhansk, dan memungkinkan mereka untuk merangsek lebih jauh ke jantung industri Ukraina di Donbass.

Baca juga:

3. AS melihat Severodonetsk sebagai "keuntungan kecil" bagi Rusia

Sebuah tank Rusia T 90A tampil di pertunjukan militer di forum internasional Teknologi dalam pembuatan mesin 2010 di Zhukovsky di luar Moskwa, Rabu, 30 Juni 2010. AP PHOTO/MIKHAIL MERZEL Sebuah tank Rusia T 90A tampil di pertunjukan militer di forum internasional Teknologi dalam pembuatan mesin 2010 di Zhukovsky di luar Moskwa, Rabu, 30 Juni 2010.
Amerika Serikat tidak merasa mundurnya pasukan Ukraina dari Severodonetsk adalah hal besar. Pentagon mengatakan, itu berarti keuntungan yang sangat kecil bagi Rusia.

"Apa yang (pasukan Ukraina) lakukan adalah menempatkan diri mereka pada posisi di mana mereka dapat membela diri dengan lebih baik," kata seorang pejabat senior Pentagon kepada wartawan.

4. BRICS menyerukan pembicaraan Ukraina-Rusia

Kelompok negara BRICS mendukung pembicaraan antara Moskwa dan Kyiv, setelah digelarnya KTT dengan latar belakang konflik Ukraina.

BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan itu menyumbang lebih dari 40 persen populasi global dan hampir seperempat dari produk domestik bruto dunia.

Sebanyak tiga anggota yaitu China, India, dan Afrika Selatan abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB yang mengecam invasi Rusia.

Presiden Vladimir Putin pada Kamis (23/6/2022) mendesak BRICS untuk mengacuhkan negara-negara Barat yang memberlakukan sanksi berat terhadap Moskwa atas perang Rusia Ukraina.

Baca juga: Legalkah Warga Asing Ikut Berperang Membela Ukraina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com