Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2022, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Euronews

BRUSSELS, KOMPAS.com – Ketika Rusia mengancam akan membatasi pasokan gasnya ke Eropa, sejumlah negara berusaha keras memastikan kebutuhan energi mereka terpenuhi pada musim dingin ini.

Salah satu "tombol darurat" yang sedang dipertimbangan negara-negara Eropa adalah menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang kotor.

Badan Energi Internasional (IEA) telah memperingatkan bahwa Eropa harus siap bila Rusia memutuskan untuk mematikan semua ekspor gas ke “Benua Biru” pada musim dingin ini.

Baca juga: Uni Eropa Siapkan Rencana Hidup Tanpa Gas Rusia

Meski IEA mengakui bahwa ini bukan skenario yang paling mungkin, hal itu bisa terjadi karena Rusia berusaha untuk mendapatkan pengaruh politiknya.

Kepala IEA Fatih Birol mengatakan kepada Financial Times bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Eropa belum cukup jauh dalam memastikan kesiapan pasokan energi bila Rusia benar-benar memutus pasokan gasnya.

Uni Eropa (UE), kata Birol, membutuhkan rencana darurat, sebagaimana dilansir Euronews, Jumat (24/6/2022).

Dan ketika UE telah bekerja untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil Rusia, beberapa negara anggota melirik batu bara untuk menjembatani kesenjangan energi.

Baca juga: Tanpa Gas Rusia, Jerman Hanya Bisa Bertahan 2,5 Bulan

Pekan lalu, Rusia memangkas kapasitas gas dari pipa Nord Stream 1 sebesar 60 persen dengan alasan masalah teknis.

Pada Minggu (20/6/2022), Jerman dan Austria mengumumkan keputusan darurat yakni menyalakan PLTU batu bara.

Selang sehari, tepatnya pada Senin (21/6/2022), Belanda mengikuti langkah tersebut dengan mencabut semua pembatasan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil.

Padahal sebelumnya, negara-negara tersebut memberikan pembatasan bahwa PLTU batu bara hanya boleh menyumbang sepertiga dari produksi listrik negara.

Beberapa negara UE lain, termasuk Italia, diperkirakan akan mulai menyalakan PLTU batu bara lama mereka ketika krisis energi memburuk.

Baca juga: Rusia Bisa Putus Aliran Gas Sepenuhnya di Musim Dingin, Eropa Perlu Rencana Darurat Secepatnya

Peningkatan penggunaan batu bara yang dianggap sementara ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemajuan dalam peralihan UE ke energi bersih dan energi terbarukan.

Di sisi lain, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperingatkan negara-negara anggota UE pada Senin untuk tidak kembali menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara.

Sebaliknya, dia mendesak negara-negara anggota UE untuk tetap fokus kepada investasi besar-besaran dalam energi terbarukan.

“Kita harus memastikan bahwa kita menggunakan krisis ini untuk bergerak maju dan tidak mundur dari bahan bakar fosil yang kotor,” kata von der Leyen kepada wartawan.

Komisi Eropa, tambahnya, melakukan segala hal yang dapat dilakukan untuk memastikan UE berada pada jalur yang tepat dalam pengembangan energi terbarukan.

Baca juga: Tiga Platform Gas Laut Hitam Diserang Rudal, Rusia Tuding Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Euronews
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ukraina Terkini: Rusia Serang Pelabuhan Izmail dengan 38 Drone Selama 2 Jam

Ukraina Terkini: Rusia Serang Pelabuhan Izmail dengan 38 Drone Selama 2 Jam

Global
Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Global
Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Global
Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Global
Penganut Sikh Kanada Tak Terima, Protes Tuduh India Bunuh Singh Nijjar

Penganut Sikh Kanada Tak Terima, Protes Tuduh India Bunuh Singh Nijjar

Global
Ledakan Hebat di Nagorno-Karabakh, Lebih dari 200 Orang Luka-luka

Ledakan Hebat di Nagorno-Karabakh, Lebih dari 200 Orang Luka-luka

Global
Rencana Taliban Pasang Kamera Pengawas Massal di Kota Besar Afghanistan

Rencana Taliban Pasang Kamera Pengawas Massal di Kota Besar Afghanistan

Global
Rangkuman Hari Ke-579 Serangan Rusia ke Ukraina: Gudang Biji-bijian Odessa Diporak-porandakan Rusia | Pesta Kembang Api Kota Kursk Batal

Rangkuman Hari Ke-579 Serangan Rusia ke Ukraina: Gudang Biji-bijian Odessa Diporak-porandakan Rusia | Pesta Kembang Api Kota Kursk Batal

Global
[POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Kota Kursk | Krisis Properti China

[POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Kota Kursk | Krisis Properti China

Global
Paduan Suara Shantell Vocal Ensemble Raih Juara di Spanyol

Paduan Suara Shantell Vocal Ensemble Raih Juara di Spanyol

Global
Filipina Singkirkan Penghalang Terapung yang Dipasang China di Laut China Selatan

Filipina Singkirkan Penghalang Terapung yang Dipasang China di Laut China Selatan

Global
8 Pejabat Diperintahkan Ditangkap Buntut Banjir Libya yang Tewaskan 3.800 Orang

8 Pejabat Diperintahkan Ditangkap Buntut Banjir Libya yang Tewaskan 3.800 Orang

Global
Malaysia Tingkatkan Ekspor Minyak Sawit ke China 500.000 Ton Per Tahun

Malaysia Tingkatkan Ekspor Minyak Sawit ke China 500.000 Ton Per Tahun

Global
Rusia Sebut Ketegangan di Kosovo Berpotensi Berbahaya

Rusia Sebut Ketegangan di Kosovo Berpotensi Berbahaya

Global
Thailand Selidiki Jaringan Judi Online Ilegal 'Betflix' dengan Keterlibatan Polisi

Thailand Selidiki Jaringan Judi Online Ilegal "Betflix" dengan Keterlibatan Polisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com