Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2022, 14:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) melalui Kementerian Pertahanan atau Pentagon pada Jumat (24/6/2022) menyebutkan bahwa Rusia yang rugi dengan mundurnya pasukan Ukraina dari Severodonetsk.

"Apa yang mereka (pasukan Ukraina) lakukan adalah menempatkan diri pada posisi dapat membela diri dengan lebih baik," kata seorang pejabat senior Pentagon kepada wartawan tanpa menyebut nama.

"Rusia hanya memperluas inci demi inci wilayah di sini," lanjutnya dikutip dari AFP.

Baca juga: Pasukan Ukraina Diperintahkan Mundur dari Severodonetsk, Kalah dari Rusia?

“Dan saya pikir penting untuk merenungkan kerugian yang ditelan Rusia untuk keuntungan yang sangat kecil dan sangat lambat ini.”

Severodonetsk yang merupakan pusat industri di Ukraina timur dilanda pertempuran selama berminggu-minggu.

Orang-orang Ukraina yang kalah persenjataan tetap berjuang keras untuk bertahan, sementara Rusia bertujuan menghimpun kekuatan di seluruh Donbass.

Akan tetapi, Sergiy Gaiday gubernur wilayah Luhansk yang mencakup Severodonetsk pada Jumat (24/6/2022) mengatakan, pasukan militer Ukraina di Severodonetsk sudah diperintahkan untuk mundur.

Menurut beberapa perkiraan, Rusia sekarang menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina.

Baca juga:

Pejabat Pentagon berkata, AS tidak bermaksud meremehkan kerugian Ukraina tentang nyawa manusia atau luas wilayah, dan menurutnya kemajuan Rusia terbatas.

"Dengan mengatakan bahwa Rusia membuat kemajuan tambahan, saya tentu tidak meremehkan wilayah yang mereka pegang dan seberapa signifikan itu bagi Ukraina dan bagi dunia sebagai pelanggaran kedaulatan yang signifikan," katanya.

"Namun demikian, saya pikir Anda harus membandingkan kemajuan terbatas yang dicapai Rusia, dibandingkan apa rencana awal Rusia," lanjutnya, termasuk upaya Moskwa yang gagal merebut ibu kota Kyiv.

"Dan sebaliknya apa yang kita lihat adalah mereka mengambil alih sekitar tepi."

Baca juga: Legalkah Warga Asing Ikut Berperang Membela Ukraina?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Korut Peringatkan PBB, Semenanjung Korea Berisiko Perang Nuklir

Korut Peringatkan PBB, Semenanjung Korea Berisiko Perang Nuklir

Global
Rangkuman Hari Ke-580 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Gempur Pelabuhan Izamil | Hillary Clinton Ejek Putin

Rangkuman Hari Ke-580 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Gempur Pelabuhan Izamil | Hillary Clinton Ejek Putin

Global
Jenazah Bos Mafia Italia, Messina Denaro, Dibawa ke Kampung Halaman di Sisilia

Jenazah Bos Mafia Italia, Messina Denaro, Dibawa ke Kampung Halaman di Sisilia

Global
Demi Ajar 2 Siswa, Guru Ini Tiap Hari Tempuh 200 Km Pulang Pergi

Demi Ajar 2 Siswa, Guru Ini Tiap Hari Tempuh 200 Km Pulang Pergi

Global
Kapsul NASA yang Bawa Sampel Asteroid Terbesar Akhirnya Dibuka, Ini Isinya

Kapsul NASA yang Bawa Sampel Asteroid Terbesar Akhirnya Dibuka, Ini Isinya

Global
AS Hentikan Bantuan ke Gabon Setelah Kudeta Militer

AS Hentikan Bantuan ke Gabon Setelah Kudeta Militer

Global
Penyebab Kebakaran Pesta Pernikahan Irak yang Tewaskan 100 Orang

Penyebab Kebakaran Pesta Pernikahan Irak yang Tewaskan 100 Orang

Global
Kebakaran di Pesta Pernikahan Irak Tewaskan Sedikitnya 100 Orang, Kembang Api Jadi Pemicu

Kebakaran di Pesta Pernikahan Irak Tewaskan Sedikitnya 100 Orang, Kembang Api Jadi Pemicu

Global
UPDATE Ledakan di Nagorno-Karabakh, 68 Orang Tewas, 105 Belum Ditemukan

UPDATE Ledakan di Nagorno-Karabakh, 68 Orang Tewas, 105 Belum Ditemukan

Global
[POPULER GLOBAL] Ledakan di Nagorno-Karabakh | Lansia Timbun Sampah 3 Ton

[POPULER GLOBAL] Ledakan di Nagorno-Karabakh | Lansia Timbun Sampah 3 Ton

Global
Sampah Makanan Menumpuk, Supermarket di Australia Diminta Perpanjang Masa Kedaluwarsa

Sampah Makanan Menumpuk, Supermarket di Australia Diminta Perpanjang Masa Kedaluwarsa

Global
Setahun Serangan di Pipa Gas Nord Stream: Sedikit Fakta, Banyak Spekulasi

Setahun Serangan di Pipa Gas Nord Stream: Sedikit Fakta, Banyak Spekulasi

Global
Desa-desa Rusia Mati Listrik Setelah Diserang Drone Ukraina

Desa-desa Rusia Mati Listrik Setelah Diserang Drone Ukraina

Global
Diklaim Tewas oleh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di Video Pertemuan

Diklaim Tewas oleh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di Video Pertemuan

Global
Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com