Salah satu opsi adalah menurunkan kapasitas ketiga PLTN yang ada sekarang, agar bisa dioperasikan lebih lama daripada batas waktu 31 Desember 2022.
Sedangkan untuk mendapatkan pasokan bahan bakar nuklir yang baru, memang dibutuhkan waktu antara 12 sampai 18 bulan. Jika PLTN memang ingin tetap digunakan, maka bahan bakar nuklirnya harus segera dipesan.
Tetapi ketiga perusahaan pengelola PLTN, yaitu EbBW, Eon dan RWE, justru menolak perpanjangan masa operasi PLTN-nya.
Baca juga: Tanpa Gas Rusia, Jerman Hanya Bisa Bertahan 2,5 Bulan
RWE misalnya menerangkan, PLTN mereka yang ada di Emsland memang hanya disiapkan untuk beroperasi sampai akhir tahun.
"Sampai saat itu bahan bakarnya juga akan habis. Perpanjangan operasi akan menemui hambatan besar."
EnBW dan Eon juga berulang kali menegaskan bahwa mereka siap menghentikan operasi PLTN sesuai yang diatur oleh undang-undang.
Direktur Utama RWE Markus Krebber mengatakan, debat saat ini tentang kemungkinan perpanjangan masa operasi PLTN tidak ada gunanya, karena itu "sudah terlambat".
Masalahnya bukan hanya mendapatkan bahan bakar nuklir yang cocok, tapi sebelumnya juga harus ada pengujian sistem keamanan dan konstruksi PLTN secara menyeluruh, apakah memang masih memadai.
"Lalu siapa yang menanggung risiko, jika terjadi sesuatu?" kritiknya.
Karena itu dia menganjurkan, "Kita lebih baik fokus pada solusi masalahnya, yaitu bagaimana mengurangi konsumsi gas dan membangun infrastruktur gas yang baru." Terutama transisi ke energi terbarukan harus dipercepat.
Baca juga: Dampak Pemotongan Gas Rusia, Jerman Genjot Energi dari Pembangkit Batu Bara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.