Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok BBM Sri Lanka Tinggal 5 Hari Lagi

Kompas.com - 17/06/2022, 14:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

COLOMBO, KOMPAS.com - Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera, mengatakan pada Kamis (16/6/2022), stok bahan bakar minyak (BBM) negaranya hanya akan bertahan sekitar lima hari lagi.

Sri Lanka tengah menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah India untuk jalur kredit baru senilai 500 juta dollar AS untuk bahan bakar.

Sri Lanka terjebak dalam krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade setelah cadangan devisa negara negara berpenduduk 22 juta orang itu menyusut ke rekor terendah, dengan dollar hampir habis untuk membayar impor penting termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Baca juga: Warga Sri Lanka Berbondong-bondong Bikin Paspor, Ingin Keluar dari Negaranya

Dilansir dari Reuters, kekurangan BBM di Sri Lanka telah memburuk pada pekan ini.

Antrean panjang orang mengantre BBM terjadi di banyak SPBU di seluruh negeri, yang menyebabkan protes sporadis ketika pemilik kendaraan harus menunggu, bahkan hingga semalaman untuk bisa mendapatkan bensin dan solar.

Stok BBM Sri Lanka yang tersisa tersebut mencakup bahan bakar untuk kendaraan, beberapa industri, dan layanan penting.

Sebulan yang lalu, Perdana Menteri Sri Lanka mengatakan hanya ada cukup bensin untuk satu hari.

Wijesekera menyampaikan, Sri Lanka tidak dapat membayar 725 juta dollar AS dalam pembayaran yang telah jatuh tempo kepada pemasok dan tengah berjuang untuk membuka surat kredit untuk pengiriman di masa depan.

"Kami berjuang untuk mendapatkan pasokan bahan bakar karena masalah valas kami dan pemerintah bekerja untuk mengelola stok solar dan bensin yang ada hingga 21 Juni," katanya kepada wartawan.

Baca juga: Sri Lanka Izinkan PNS Kerja Empat Hari Seminggu, Sisa Waktunya Diminta untuk Bertani

"Kami merasa sangat sulit untuk memenuhi permintaan dan stok bisa habis lebih cepat jika kami tidak mengurangi perjalanan yang tidak penting dan berhenti menimbun bahan bakar," tambah dia.

Wijesekera menyampaikan, Sri Lanka mengharapkan pengiriman BBM dalam tiga hari ke depan dan dua pengiriman lagi dalam delapan hari ke depan.

Sri Lanka sedang menunggu konfirmasi resmi tentang batas kredit 500 juta dollar AS dari Bank Exim pemerintah India, yang menurut Wijesekera akan digunakan untuk mendanai pengiriman bahan bakar selama beberapa minggu ke depan.

Pengemudi becak motor Sri Lanka mengantre untuk membeli bensin di dekat SPBU ibu kota Colombo, Rabu (13/4/2022). Perdana Menteri Sri Lanka hari itu menawarkan bertemu dengan pengunjuk rasa yang menempati pintu masuk kantor presiden, seraya mengatakan dia akan mendengarkan ide-ide mereka untuk menyelesaikan tantangan ekonomi, sosial, dan politik yang dihadapi negara.AP PHOTO/ERANGA JAYAWARDENA Pengemudi becak motor Sri Lanka mengantre untuk membeli bensin di dekat SPBU ibu kota Colombo, Rabu (13/4/2022). Perdana Menteri Sri Lanka hari itu menawarkan bertemu dengan pengunjuk rasa yang menempati pintu masuk kantor presiden, seraya mengatakan dia akan mendengarkan ide-ide mereka untuk menyelesaikan tantangan ekonomi, sosial, dan politik yang dihadapi negara.

India telah menjadi pendukung utama selama Sri Lanka bangkrut, setelah menggelontorkan bantuan sekitar 3 miliar dollar AS, termasuk jalur kredit 1 miliar dollar AS untuk impor penting dan pertukaran 400 juta dollar AS.

Sri Lanka sendiri telah menjangkau beberapa negara, termasuk Rusia, untuk membahas opsi impor bahan bakar yang akan menyediakan pasokan senilai beberapa bulan, menurut Wijesekera.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Sebagian Warganya Lari ke Luar Negeri, termasuk Pegawai Negeri

Negara ini juga sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout dan delegasi dari pemberi pinjaman diharapkan tiba di Sri Lanka pada 20 Juni. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com