Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Masih Tanpa Menteri Keuangan, 4 Kandidat Menolak Ditunjuk

Kompas.com - 23/05/2022, 19:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka yang sedang dilanda krisis menunjuk enam menteri lagi pada Senin (23/5/2022), tetapi posisi menteri keuangan masih kosong.

Negara itu mengalami kekurangan cadangan devisa terburuk. Pemerintah Sri Lanka tidak mampu membiayai bahkan impor bahan-bahan pokok seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Pekan lalu, kantor Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan, PM baru itu diharapkan dapat memikul tanggung jawab tambahan untuk mengelola keuangan negara guna menariknya keluar dari kebangkrutan.

Baca juga: Sri Lanka Kehabisan Bensin dan Tidak Bisa Impor karena Tak Punya Dollar

Namun, belum ada penjelasan dari kantor Presiden Gotabaya Rajapaksa pada Senin tentang mengapa Ranil Wickremesinghe tidak diberi pekerjaan itu.

Sumber-sumber politik mengatakan, beberapa legislator lain dari partai presiden yaitu Sri Lanka Podujana Peremuna (SLPP) menolak mengambil posisi menkeu.

"Ada ketegangan antara SLPP dan lainnya di pemerintahan persatuan," kata seorang pejabat pemerintah yang terlibat dalam pembentukan kabinet, kepada AFP.

"Setidaknya empat anggota parlemen menolak untuk menjadi menteri," lanjutnya.

Wickremesinghe mengambil alih jabatan PM Sri Lanka awal bulan ini setelah Mahinda Rajapaksa, kakak laki-laki presiden, mengundurkan diri menyusul demo anti-pemerintah berbulan-bulan yang berubah menjadi kerusuhan, dengan sedikitnya sembilan orang tewas.

Wickremesinghe (73) berjanji untuk membentuk koalisi lintas partai setelah kabinet sebelumnya dibubarkan.

Baca juga:

Para menteri baru--untuk perikanan, pertanian, transportasi, lingkungan, budaya, dan irigasi--dilantik di hadapan presiden di kediaman resminya yang dijaga ketat di Colombo.

Tak kunjung terisinya posisi menteri keuangan dapat menghambat negosiasi IMF tentang bailout, ujar kepala bank sentral memperingatkan pada Kamis (19/5/2022).

Sri Lanka, negara berpenduduk 22 juta orang, mengalami kesulitan ekonomi yang parah selama berbulan-bulan.

Konsumen tidak dapat membeli bensin, solar, dan gas untuk memasak, sementara makanan pokok dijatah. Sri Lanka juga menghadapi rekor inflasi dan pemadaman listrik harian yang panjang.

Bulan lalu, Sri Lanka mengumumkan gagal bayar utang luar negeri senilai 51 miliar dollar AS (Rp 746,9 triliun) karena kehabisan dollar.

Baca juga: Memahami Alasan Serius di Balik Bangkrutnya Sri Lanka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com