Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Mau Genjot Minyak jika Produksi Rusia Amblas karena Sanksi

Kompas.com - 02/06/2022, 16:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

RIYADH, KOMPAS.com – Arab Saudi siap meningkatkan produksi minyaknya jika produksi Rusia turun secara drastis karena rentetan sanksi yang dijatuhkan Barat.

Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh Financial Times pada Rabu (1/6/2022), mengutip sejumlah sumber.

Financial Times melaporkan, beberapa diskusi telah diadakan mengenai peningkatan langsung dalam produksi dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Uni Eropa Akhirnya Sepakat Soal Larangan Minyak Rusia Usai Kompromi dengan Hongaria

Hal tersebut kemungkinan bisa saja diumumkan pada pertemuan OPEC+ hari Kamis (2/6/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

OPEC+ terdiri dari anggota negara-negara pengekspor minyak dan para sekutunya yang dipimpin oleh Rusia.

Seorang sumber mengatakan kepada Financial Times bahwa peningkatan produksi yang sedianya dijadwalkan untuk September akan dimajukan pada Juli dan Agustus.

Sebelum ini, Arab Saudi menolak seruan AS untuk meningkatkan produksi minyak lebih dari peningkatan bertahap yang telah disepakati sebagai anggota kelompok OPEC+.

Baca juga: Di Tengah Krisis, Sri Lanka Dapat Kiriman Minyak dari Rusia

Menurut Financial Times, perubahan pendirian Arab Saudi yang akhirnya bersedia meningkatkan produksi minyak tersebut adalah sebagai bagian dari pemulihan hubungan dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Arab Saudi juga telah meyakinkan untuk akhirnya merespons dengan meningkatkan produksi jika krisis pasokan menghantam pasar minyak.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, harga minyak mentah dunia naik pada akhir perdagangan Rabu waktu AS, usai para pemimpin Uni Eropa secara resmi menyetujui larangan impor minyak Rusia secara bertahap.

Baca juga: Gas dan Minyak Rusia: Berapa Besar Ketergantungan Dunia Padanya?

Di sisi lain, berakhirnya lockdown di Shanghai, China, juga turut mengerek harga minyak dunia.

Mengutip CNBC, Kamis (2/6/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 69 sen atau 0,6 persen menjadi ke level 116,29 dollar AS per barrel.

Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 59 sen atau 0,5 persen ke level 115,26 dollar AS per barrel.

Baca juga: Warga Sri Lanka: Kami Akan Mati, Kami Tak Bisa Berbuat Apa-apa Tanpa Gas dan Minyak Tanah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com