Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencanakan Pembunuhan George W. Bush, Pria Irak Ditangkap FBI di AS

Kompas.com - 25/05/2022, 09:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria Irak yang mencari suaka politik di Amerika Serikat (AS) berencana untuk membunuh mantan Presiden AS George W. Bush, kata Departemen Kehakiman AS pada Selasa (24/5/2022).

Menurut pernyataan tertulis FBI yang diajukan di pengadilan federal di Columbus, Ohio, Shihab Ahmed Shihab (52) mengatakan kepada seorang informan FBI, bahwa dirinya ingin menyelundupkan setidaknya empat warga Irak lainnya ke negara itu melalui perbatasan dengan Meksiko untuk melakukan plot tersebut.

Dua dari tim penyerang adalah mantan agen intelijen Irak, sementara yang lain adalah anggota ISIS atau kelompok garis keras lainnya yang berbasis di Qatar yang disebut "al-Raed".

Baca juga: George W Bush Salah Sebut Ukraina Jadi Irak, Penonton Tertawa

Shihab mengatakan kepada informan FBI bahwa mereka ingin membunuh Bush, yang memerintahkan invasi ke Irak pada tahun 2003.

"Karena mereka (kelompok Shihab) merasa bahwa dia (Bush) bertanggung jawab atas pembunuhan banyak warga Irak dan menghancurkan seluruh negara Irak," menurut pengajuan.

Shihab mengatakan kepada informan bahwa dirinya adalah sepupu dari mantan kepala ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, dan telah membunuh orang Amerika pada tahun-tahun setelah invasi.

Shihab ditangkap pada Selasa (24/5/2022) pagi waktu setempat dan didakwa di pengadilan federal dengan kejahatan imigrasi dan membantu serta bersekongkol dalam percobaan pembunuhan seorang mantan pejabat AS.

Presiden ke-43 Amerika Serikat George W Bush saat berpidato di Southern Methodist University dalam acara di pusat kepresidenannya, Rabu (18/5/2022). Bush salah menyebut Ukraina menjadi Irak, yang kemudian disambut tawa penonton.TWITTER @sahilkapur Presiden ke-43 Amerika Serikat George W Bush saat berpidato di Southern Methodist University dalam acara di pusat kepresidenannya, Rabu (18/5/2022). Bush salah menyebut Ukraina menjadi Irak, yang kemudian disambut tawa penonton.

Seorang penduduk Columbus, Shihab, dan informan telah pergi untuk mengawasi lokasi yang terkait dengan Bush di Dallas, Texas, dan mendiskusikan bagaimana mendapatkan senjata, seragam petugas keamanan, dan kendaraan yang akan digunakan dalam plot pembunuhan mantan presiden AS itu.

Baca juga: Kisah Pertemuan Hangat Putin dan Bush pada 2001, Saat Rusia dan AS Menjadi Mitra...

Shihab dilaporkan juga menawarkan untuk membantu informan FBI kedua menyelundupkan anggota keluarga mereka ke Amerika Serikat.

Shihab tiba di AS dengan visa pengunjung pada September 2020 dan mencari suaka pada Maret 2021 ketika visanya habis.

Pernyataan tertulis menunjukkan bahwa FBI memiliki informan pertama yang menghubungi Shihab tak lama setelah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com