Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kasus Langka Cacar Monyet Ditemukan di Inggris, Total Ada 7 Pasien

Kompas.com - 17/05/2022, 11:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Tambahan empat kasus cacar monyet terdeteksi di Inggris, kata pejabat kesehatan.

Kasus-kasus baru dari infeksi virus yang langka ini tampaknya tidak terkait dengan dua kasus sebelumnya pada 7 dan 14 Mei, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).

Dari empat kasus baru, tiga ditemukan di London dan satu kasus terkait di Timur Laut. Keempatnya tampaknya terinfeksi di ibu kota.

Baca juga: Inggris Laporkan Kasus Cacar Monyet Langka, Seseorang yang Pulang dari Nigeria

Itu berarti saat ini ada tujuh kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di Inggris yang didiagnosis antara 6 dan 15 Mei.

Kasus pertama adalah seseorang yang baru-baru ini bepergian ke Nigeria, lokasi mereka diyakini terinfeksi, sebelum bepergian ke Inggris.

Sebanyak dua kasus yang diumumkan pada 14 Mei tinggal bersama di rumah yang sama. Mereka tidak terkait dengan kasus sebelumnya.

Keempat kasus terbaru mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual atau pria yang berhubungan seks dengan sesama pria, kata UKHSA.

Mereka memiliki jenis virus Afrika Barat, yang lebih ringan dibandingkan dengan virus Afrika Tengah, tambahnya.

"Ini langka dan tidak biasa," kata kepala penasihat medis UKHSA Dr Susan Hopkins dikutip dari Sky News, Senin (16/5/2022).

"UKHSA dengan cepat menyelidiki sumber infeksi ini karena bukti menunjukkan bahwa mungkin ada penularan virus cacar monyet di masyarakat, menyebar melalui kontak dekat."

Baca juga:

Dr Hopkins kemudian mendesak pria gay dan biseksual untuk waspada terhadap ruam atau lesi yang tidak biasa dan segera menghubungi layanan kesehatan seksual.

UKHSA menambahkan, di mana dan bagaimana mereka memperoleh infeksi sedang diselidiki, termasuk apakah mereka memiliki hubungan lebih lanjut satu sama lain.

Apa itu cacar monyet?

Seorang wanita dan anaknya, keduanya terinfeksi cacar monyet, menunggu penanganan medis di sebuah pusat karantina milik Dokter Lintas Batas (Medecins sans frontieres - MSF) Internasional di Zomea Kaka, Lobaya, Republik Afrika Tengah, 18 Oktober 2018.AFP/CHARLES BOUESSEL Seorang wanita dan anaknya, keduanya terinfeksi cacar monyet, menunggu penanganan medis di sebuah pusat karantina milik Dokter Lintas Batas (Medecins sans frontieres - MSF) Internasional di Zomea Kaka, Lobaya, Republik Afrika Tengah, 18 Oktober 2018.
Cacar monyet adalah infeksi virus yang biasanya dikaitkan dengan perjalanan ke Afrika Barat.

Cacar monyet biasanya penyakit ringan yang sembuh sendiri, disebarkan melalui kontak yang sangat dekat dengan penderita dan kebanyakan orang sembuh dalam beberapa minggu. Namun, penyakit parah dapat terjadi pada beberapa orang.

Virus cacar monyet tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang dan risiko terhadap populasi Inggris rendah, menurut UKHSA.

Gejala cacar monyet awalnya antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan.

Ruam dapat berkembang, sering kali dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain termasuk alat kelamin.

Ruam berubah dan melewati tahap yang berbeda-beda, dapat terlihat seperti cacar air atau sifilis, sebelum akhirnya membentuk keropeng yang kemudian rontok.

Baca juga: Hati-hati, Panggil Orang Botak di Inggris Bisa Termasuk Pelecehan Seksual

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com