Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertarungan Mata-mata antara Barat dan Rusia Memanas di Tengah Perang Ukraina

Kompas.com - 16/05/2022, 22:31 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

Anggota-anggota unit itu juga diduga terlibat dalam upaya membebaskan para pemimpin pro-Rusia dari Ukraina pada 2014. Unit ini tetap diawasi ketat oleh intelijen Barat.

Baca juga: Kerabat Pasukan Ukraina Minta Xi Jinping Bebaskan Pengepungan Azovstal

Upaya melemahkan

Namun, melakukan penjagaan satu demi satu agen mata-mata adalah pekerjaan yang mahal.

Saat intelijen Barat di Rusia telah lama menjadi subjek pengawasan sepanjang waktu, para mata-mata Rusia di ibu kota negara-negara Barat tidak.

"Semakin besar kehadirannya, semakin sukar untuk menutup apa yang mereka lakukan," kata seorang pegawai AS kepada BBC.

Sekarang kondisinya telah berubah.

Negara-negara Barat menegaskan, pengusiran pejabat-pejabat Rusia lebih dari sekedar simbol protes akan serangan ke Ukraina, tetapi juga menjadi strategi untuk melemahkan kapasitas intelijen Rusia untuk melakukan hal-hal yang buruk.

Orang Rusia telah "menertawakan" toleransi negara-negara Barat yang mengizinkan kehadiran mereka, kata seorang pejabat.

"Kami mencoba menimbulkan kerugian pada Rusia dengan mereduksi kapabilitas serangan mereka dan kemampuan mereka yang dapat menimbulkan ancaman bagi negara tetangganya dan Barat," kata seorang pejabat.

"Sejumlah negara Eropa telah mengambil tindakan untuk mengurangi kemampuan dinas intelijen Rusia di seluruh Eropa. Semua ini dirancang guna mengurangi ancaman mereka kepada kami."

Baca juga: Putin Tuding Ukraina Menangguhkan Pembicaraan Damai

Beberapa negara diyakini telah diinfiltrasi mata-mata Rusia dalam jumlah besar. Jerman, contohnya, yang telah mengusir 40 orang Rusia.

Namun, seorang pejabat intelijen Barat mengatakan, Jerman sebelumnya telah menampung lebih dari 100 perwira intelijen Rusia, yang bertindak seperti "kapal induk" dalam setiap operasi intelijen.

Lalu, mengapa Inggris tidak mengusir siapa pun? Pejabat Inggris mengatakan, mata-mata Rusia telah diusir setelah kasus serangan racun Salisbury.

Dan kini, satu-satunya mata-mata yang tersisa adalah petugas yang "dinyatakan" sebagai penghubung untuk kontak formal dengan Rusia. Gerak-gerik para penghubung itu pun disebut terus diawasi oleh badan intelijen Inggris, M15.

Sementara itu di Amerika Serikat, pengusiran paksa dilakukan berdasarkan hasil investigasi terhadap setiap individu.

"Semua ketetapan siapa yang diusir berdasarkan penyelidikan yang dikumpulkan FBI, berdasarkan apa yang mereka lakukan," kata seorang pejabat AS.

Pejabat intelijen berharap pengusiran besar-besaran akan membuat intelijen Rusia kesulitan.

REUTERS via BBC INDONESIA Pejabat intelijen berharap pengusiran besar-besaran akan membuat intelijen Rusia kesulitan.

Baca juga: “Perang Gandum” Dimulai, G7 Coba Keluarkan Pasokan dari Ukraina Sambil Tetap Tekan Rusia dengan Sanksi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com