Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ada Larangan Ekspor, India Akan Tetap Kirim Gandum ke Negara yang Membutuhkan

Kompas.com - 16/05/2022, 20:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

NEW DELHI, KOMPAS.com - India pada Minggu (15/5/2022) mengatakan akan tetap membuka jendela untuk mengekspor gandum ke negara-negara defisit pangan di tingkat pemerintah, meskipun mengumumkan pembatasan dua hari sebelumnya.

Menteri Perdagangan India BVR. Subrahmanyam mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah “Anak Benua” juga akan mengizinkan perusahaan swasta memenuhi komitmen sebelumnya, untuk mengekspor hampir 4,3 juta ton gandum hingga Juli.

Baca juga: India Larang Ekpor Gandum karena Gelombang Panas Rusak Panen

India mengekspor 1 juta ton gandum pada April. Negara ini terutama mengekspor gandum ke negara tetangga seperti Bangladesh, Nepal dan Sri Lanka.

Sebuah pemberitahuan dalam lembaran pemerintah oleh Direktorat Perdagangan Luar Negeri India pada Jumat (13/5/2022) mengatakan lonjakan harga gandum global mengancam ketahanan pangan India dan negara-negara tetangga yang rentan.

Tujuan utama pembatasan ekspor gandum India adalah untuk mengendalikan kenaikan harga domestik. Harga gandum dunia telah meningkat lebih dari 40 persen sejak awal tahun.

Sebelum perang, Rusia dan Ukraina menyumbang sepertiga dari ekspor gandum dan jelai global.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, pelabuhan Ukraina telah diblokir dan infrastruktur sipil serta gudang gandum telah dihancurkan.

Pada saat yang sama, panen gandum India sendiri diterjang gelombang panas yang memecahkan rekor, sehingga produksinya terhambat.

Baca juga: Derita Warga India “Disengat” Gelombang Panas hingga 49 Derajat Celsius

Pemerintah mengatakan produksi gandum India tahun ini turun tiga juta ton dari 106 juta ton tahun lalu. Harga gandum juga telah melonjak 20-40 persen di India.

"Kenaikan harga saat ini tampaknya merupakan reaksi panik daripada reaksi yang didasarkan pada jatuhnya pasokan atau lonjakan permintaan yang tiba-tiba," kata Subrahmanyam sebagaimana dilansir AP.

Meskipun merupakan produsen gandum terbesar kedua di dunia, India mengonsumsi sebagian besar gandum yang dihasilkannya.

Negara Asia Selatan itu telah menetapkan target untuk mengekspor 10 juta ton biji-bijian pada 2022-23, berupaya memanfaatkan gangguan global terhadap pasokan gandum dari perang dan menemukan pasar baru untuk gandumnya di Eropa, Afrika dan Asia.

Hingga 90 juta ton gandum dikonsumsi di India tahun lalu dari total produksi 109 juta ton, kata Subrahmanyam, menambahkan bahwa India mengekspor 7 juta ton gandum tahun lalu.

Baca juga: “Perang Gandum” Dimulai, G7 Coba Keluarkan Pasokan dari Ukraina Sambil Tetap Tekan Rusia dengan Sanksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com