Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Jangan Bawa Kereta Bayi dan Troli lewat Eskalator, Ini Alasannya

Kompas.com - 16/05/2022, 14:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Mothership

SINGAPURA, KOMPAS.com - Berhati-hatilah jika membawa kereta bayi atau troli menggunakan eskalator, karena dapat membahayakan diri sendiri dan merusak fasilitas tersebut

Tindakan pencegahan dan keselamatan biasanya tertera di sebagian eskalator, tetapi pengguna kadang mengabaikannya karena sudah sering menggunakannya.

"Orang sering tidak menyadari bahwa eskalator adalah mesin dan saat menggunakannya, mereka harus mematuhi tindakan pencegahan yang diperlukan," kata seorang insinyur kepada The New Paper pada 2018 ketika Building and Construction Authority (BCA) mengumumkan persyaratan pemeliharaan tambahan untuk eskalator di Singapura.

Baca juga: [VIDEO] Orang-orang Bingung Naik Eskalator di Mall sampai Berjatuhan

Ilustrasi kereta bayi jatuh di eskalator.MOTHERSHIP SINGAPURA Ilustrasi kereta bayi jatuh di eskalator.

Dikutip dari Mothership pada Minggu (8/5/2022), kereta bayi, troli, dan apa pun yang beroda termasuk sepeda lipat sebenarnya tidak diperbolehkan di eskalator beranak tangga.

Alasan pertama adalah bahaya kehilangan keseimbangan. Manusia sebagai spesies biped dikenal buruk dalam menjaga keseimbangan pada obyek yang bergerak.

Inilah sebabnya mengapa eskalator dilengkapi dengan pegangan tangan, tetapi tidak dapat Anda gunakan jika tangan Anda sibuk menyeimbangkan kereta dorong atau troli.

Alasan kedua adalah kereta bayi bisa merusak eskalator. Ketika roda kereta dorong atau troli terjepit di antara anak tangga eskalator, itu dapat membuat anak tangga menutup sempurna.

Jika anak tangga eskalator tidak dapat ditutup, mereka bisa copot dan menyebabkan pengguna eskalator jatuh.

Terkadang, anak tangga yang copot akan menyebabkan eskalator berhenti mendadak karena prosedur keselamatan, yang juga akan menyebabkan pengguna jatuh.

Anak tangga eskalator yang rusak di Waterway Point, Singapura,MOTHERSHIP SINGAPURA Anak tangga eskalator yang rusak di Waterway Point, Singapura,
Baca juga:

Cara membawa kereta bayi/troli jika harus lewat eskalator

Ilustrasi kereta bayi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kereta bayi.
Lalu bagaimana jika sedang membawa kereta bayi atau troli dan tidak bisa memakai lift?

Opsi pertama adalah melipat kereta dorong atau troli sebelum membawanya, dan Anda harus menjaganya tetap di dalam kotak kuning di anak tangga.

Berhati-hatilah agar roda tidak terjepit di sudut anak tangga, atau lebih baik angkat agar tidak bersentuhan dengan anak tangga eskalator.

Namun, langkah ini tidak disarankan jika Anda sendirian dengan bayi di kereta dorong. Tidak aman melakukannya dengan satu tangan sambil menggendong bayi di tangan satunya.

Selain itu, di beberapa pusat perbelanjaan atau tempat umum, sudah tersedia eskalator yang bisa dilewati troli, kereta bayi, atau benda-benda beroda lainnya.

Eskalator ini tidak beranak tangga sehingga tidak ada risiko roda terjepit, bahkan pengguna bisa lebih mudah melangkahkan kakinya.

Baca juga: Ibu Asal Inggris Pecahkan Rekor Lari 10K sambil Mendorong Kereta Bayi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com