“Saya mengikuti kasus viral di media tentang Rohana Abdullah yang dibesarkan oleh orang yang berbeda agama selama 22 tahun. Tapi saya lebih melihat kepada sosok yang tidak bisa tidak memiliki identitas," ucap Hermono.
"Karena pemberitaan media yang mengatakan ibunya WNI, maka saya meminta agar dilakukan peninjauan untuk memberikan identitas kepada Rohana berdasarkan keadaan,” imbuhnya.
Hermono siap membantu Rohana baik ketika dia memilih menjadi warga negara Indonesia (WNI) atau warga negara Malaysia.
Baca juga: Dubes RI di Kuala Lumpur Persilakan Rohana Pilih Jadi WNI atau Warga Malaysia
"Kalau dia ingin menjadi WNI, kami akan memberikan paspor. Tapi jika tidak, saya harus berdiskusi dengan Pemerintah Malaysia, dokumen apa yang diperlukan untuk mendapatkan status warga negara Malaysia," katanya dalam pertemuan di kediamannya.
“Dari berita yang saya baca, ibu Rohana adalah WNI. Bagi Indonesia, yang terpenting setiap individu harus memiliki identitas,” kata dia.
Menurut Hermono, karena ibu Rohana adalah WNI, pihaknya bisa memberikan identitas seperti KTP, akta kelahiran, dan lain sebagainya kepada Rohana ketika memilih menjadi warga negara Indonesia.
"Namun, karena dia memilih menjadi warga negara Malaysia, kami perlu mendiskusikan dengan Pemerintah Malaysia apa yang diperlukan dari kedutaan agar Rohana memiliki status kewarganegaraan," katanya.
Hermono pun menyebutkan, prioritasnya adalah Rohana harus mendapatkan status kewarganegaraan dan kasus drinya yang tinggal bersama Chee warga keturunan Tionghoa juga bisa menjadi contoh bahwa kemanusiaan tidak ada batasnya meskipun berbeda agama, budaya, dan kepercayaan.
Salimah ibu kandung Rohana yang telah kembali ke Indonesia mengaku tak begitu saja menghilang dari kehidupan gadis yang kini rutin berhijab itu.
Salimah Osman (52) nama ibu kandung Rohana, juga pernah menjenguk putrinya itu dan Chee Hoi Lan di Malaysia.
Media Harian Metro Malaysia pun sempat mewawancarai ketiganya secara bersama-sama.
Dalam artikel berjudul Jangan Tinggal Agama yang ditayangkan di laman hmetro.com.my pada Senin (17/1/2022), Harian Metro mengulas banyak pernyataan dari Salimah.
Artikel tersebut mulanya mengungkapkan apa yang disampaikan Salimah ketika terpaksa menitipkan Rohana kepada Chee puluhan tahun lalu, yakni jangan tinggalkan agama.
Salimah yang beragama Islam ingin putrinya menjadi seorang Muslim juga. Setelah itu, mulai dijelaskan soal alasan Salimah harus kembali ke Indonesia.
Salimah mengaku harus kembali ke negara asalnya karena izin tinggalnya di Malaysia sudah habis. Dia tidak punya pilihan saat itu karena tidak ingin masuk daftar hitam di “Negeri Jiran”, sehingga memutuskan untuk menyerahkan anaknya agar dirawat oleh Chee.
Chee merupakan salah seorang pengajar di TK tempat Salimah bekerja sebagai pekerja kebersihan kala itu.
Baca juga: Pengakuan Salimah yang Pilih Pulang ke Indonesia dan Tinggalkan Rohana Sejak Bayi di Malaysia
"Setelah dipikir-pikir, saya setuju. Meski enggan, saya harus. Yang saya perintahkan adalah tidak pindah agama (Rohana). Itu saja," tambahnya saat ditemui Harian Metro.
Salimah mengaku sempat kembali ke Malaysia tak lama setelah pulang ke Indonesia. Dia merasa lega ketika mengetahui Rohana dirawat dengan baik oleh Chee.
Salimah pun menyampaikan terima kasih kepada Chee yang telah menggantikan posisinya sebagai ibu bagi Rohana selama ini.
Salimah mengaku sebenarnya ingin sekali rutin menjenguk Rohana, tetapi tidak bisa melakukannya karena merasa bukan termasuk orang mampu.
Tidak dijelaskan alasan pasti mengapa Salimah tidak bisa mengajak Rohana kembali ke Tanah Air, tetapi yang jelas Salimah merasa berutang budi kepada rakyat dan Pemerintah Malaysia yang telah membantu Rohana selama berada di Malaysia.