Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Serangan Udara Pakistan ke Afghanistan Bertambah, 47 Orang Tewas

Kompas.com - 18/04/2022, 17:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com - Serangan udara Pakistan ke Afghanistan timur, yang menyasar provinsi Khost dan Kunar pada Sabtu (16/4/2022), melaporkan sedikitnya 47 tewas menurut para pejabat.

“Empat puluh satu warga sipil, terutama wanita dan anak-anak, tewas dan 22 lainnya terluka dalam serangan udara oleh pasukan Pakistan ke Afghanistan dekat Garis Durand di provinsi Khost,” kata Shabir Ahmad Osmani, direktur informasi dan budaya di Khost kepada AFP pada Minggu (17/4/2022) dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: Pasukan Pakistan Dilaporkan Tembakkan Roket, Tewaskan 6 Warga Afghanistan

Dua pejabat lainnya mengonfirmasi jumlah korban tewas di Khost, sementara seorang pejabat Afghanistan mengatakan pada Sabtu (16/4/2022) bahwa enam orang tewas di provinsi Kunar.

Saluran berita terbesar Afghanistan, TOLO News, menunjukkan gambar tubuh anak-anak yang dikatakan tewas dalam serangan udara itu.

Saluran yang sama menunjukkan protes oleh ratusan warga di Khost yang mengutuk Pakistan dan meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan.

Militer Pakistan belum mengomentari serangan itu.

Tetapi pada Minggu (17/4/2022) Kementerian Luar Negeri di Islamabad mendesak pihak berwenang Taliban di Kabul untuk mengambil "tindakan tegas", terhadap pejuang bersenjata yang melancarkan serangan terhadap Pakistan dari tanah Afghanistan.

"Teroris menggunakan tanah Afghanistan dengan impunitas untuk melakukan kegiatan di dalam Pakistan," kata pernyataan itu, yang dalam bahasa yang sangat keras.

Baca juga: Pemerintahan Baru Pakistan Hadapi Tugas Berat Kelola Ekonomi

Ketegangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan telah meningkat sejak Taliban merebut kekuasaan tahun lalu.

Islamabad mengklaim kelompok-kelompok bersenjata melakukan serangan rutin dari tanah Afghanistan.

Sejak pengambilalihan Taliban, Islamabad telah memimpin tekanan agar dunia terlibat dengan pemerintah Afghanistan, yang kini diatur berdasarkan hukum agama.

Tidak jelas apakah Perdana Menteri baru Pakistan Shehbaz Sharif akan mendukung Taliban Afghanistan seperti pendahulunya, Imran Khan.

Bintang kriket pemimpin Pakistan sebelumnya itu sebelumnya berubah menjadi pemimpin Islam konservatif. Dia digulingkan dari kekuasaan akhir pekan lalu, dalam situasi politik yang penuh gejolak dengan mosi tidak percaya.

Taliban menyangkal menyembunyikan pejuang bersenjata Pakistan, tetapi juga marah dengan pagar yang didirikan Islamabad di sepanjang perbatasan bersama kedua negara sepanjang 2.700 km (1.680 mil).

Baca juga: Tanpa Bisnis Opium dan Heroin, Bagaimana Taliban Bertahan Hidup di Afghanistan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com