Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Uji Senjata Baru, Diklaim Bisa Tingkatkan Kemampuan Nuklir Taktisnya

Kompas.com - 17/04/2022, 22:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara menyatakan telah berhasil menguji senjata baru, yang dikatakan akan secara signifikan meningkatkan kemampuan nuklir taktisnya.

Dilansir dari BBC pada Minggu (17/4/2022), foto-foto menunjukkan pemimpin negara itu Kim Jong-un tersenyum dan bertepuk tangan saat dia menyaksikan peluncuran rudal baru.

Baca juga: Tanpa Parade Militer, Korea Utara Rayakan Kelahiran Kim Il Sung dengan Menyanyi dan Menari

Para ahli percaya ini adalah tanda bahwa Korea Utara berencana menguji senjata nuklir lengkap segera - dengan kata lain, senjata nuklir taktis.

Korea Utara menghentikan uji coba nuklir pada 2017.

Tahun berikutnya, mereka meledakkan terowongan di situs uji coba nuklir Punggye-ri. Langkah itu dianggap sebagai bagian dari pemulihan hubungan diplomatik dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Tetapi citra satelit baru-baru ini menunjukkan pekerjaan sedang dilakukan untuk memulihkan terowongan.

"Senjata berpemandu taktis tipe baru ... sangat penting dalam meningkatkan daya tembak unit artileri jarak jauh garis depan secara drastis, dan meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian nuklir taktis," menurut laporan kantor berita resmi Korea Utara KCNA.

Foto tak bertanggal ini disediakan Minggu, 17 April 2022, oleh pemerintah Korea Utara menunjukkan pemimpinnya Kim Jong Un di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara mengamati peluncuran uji coba senjata berpemandu taktis yang baru dikembangkan.KCNA via KNS/AP PHOTO Foto tak bertanggal ini disediakan Minggu, 17 April 2022, oleh pemerintah Korea Utara menunjukkan pemimpinnya Kim Jong Un di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara mengamati peluncuran uji coba senjata berpemandu taktis yang baru dikembangkan.

Baca juga: Hacker Korea Utara Kian Lihai Rampok Kripto, Kini Sasar Game Axie Infinity

Laporan media pemerintah Korea Utara itu menambahkan bahwa Kim telah memberikan "instruksi penting untuk melanjutkan pembangunan kemampuan pertahanan dan kekuatan tempur nuklir negara itu".

Militer Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa dua rudal - kemungkinan jarak pendek - diluncurkan dari Utara ke laut pada Sabtu (16/4/2022) malam.

AS mengatakan sedang memantau situasi.

Para ahli mengatakan waktu tes dapat dilihat sebagai protes terhadap latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan, yang akan berlangsung selama sembilan dari Senin (18/4/2022).

Korea Utara sering mencela latihan semacam itu sebagai latihan untuk perang.

Waktu uji coba senjata terbaru juga bertepatan dengan acara peringatan hari lahir pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, Jumat (15/4/2022) lalu.

Baca juga: Bantu Ajari Korea Utara Mencuci Uang, Pakar Kripto AS Dipenjara

Hanya tiga minggu sebelum perayaan, Korea Utara menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk pertama kalinya sejak 2017.

Korea Utara dilarang mengujinya dan telah diberi sanksi berat karena melakukannya sebelumnya.

Mereka telah melakukan uji coba rudal reguler lainnya sebagai bagian dari program pengembangan senjatanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com