WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat telah mengaitkan peretas Korea Utara dengan pencurian mata uang kripto senilai jutaan dollar dalam game kripto Axie Infinity.
Dilansir Al Jazeera, proyek Peretasan Blockchain pada Maret lalu, yakni Ronin, jadi salah satu yang terbesar yang menghantam dunia kripto.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan di industri yang baru-baru ini meledak menjadi arus utama berkat promosi selebriti dan janji kekayaan yang tak terhitung.
Baca juga: Bantu Ajari Korea Utara Mencuci Uang, Pakar Kripto AS Dipenjara
Jaringan Ronin memungkinkan pengguna mentransfer crypto masuk dan keluar dari game.
"Melalui investigasi, kami dapat mengonfirmasi Lazarus Group dan APT38, pelaku siber yang terkait dengan Korea Utara, bertanggung jawab atas pencurian itu," kata FBI dalam sebuah pernyataan.
Lazarus menjadi terkenal pada tahun 2014 ketika dituduh meretas Sony Pictures Entertainment sebagai balas dendam atas "The Interview", film satir yang mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Mereka juga telah dituduh terlibat dalam serangan ransomware “WannaCry”, serta meretas bank internasional dan rekening pelanggan.
Baca juga: Kelompok Hacker dari Belarus Turun Tangan, Ganggu Pengerahan Pasukan Rusia ke Ukraina
“AS sadar bahwa Korut semakin mengandalkan kegiatan terlarang, termasuk kejahatan dunia maya, untuk menghasilkan pendapatan untuk senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya saat mencoba menghindari sanksi AS dan PBB yang kuat,” kata juru bicara Departemen Keuangan.
Program peretasan Korea Utara dimulai setidaknya pada pertengahan 1990-an dan telah berkembang menjadi unit perang siber berkekuatan 6.000 orang, yang dikenal sebagai Bureau 121.
Kelompok ini beroperasi dari beberapa negara, termasuk Belarusia, China, India, Malaysia, dan Rusia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.