Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legislator AS ke Taiwan, China Protes Keras dengan Gelar Latihan Militer di Sekitarnya

Kompas.com - 17/04/2022, 20:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIJING, KOMPAS.com - China mengatakan pihaknya mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan, ketika sekelompok anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mengunjungi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Beijing menilai kunjungan untuk menunjukkan dukungan Washington itu sebagai aksi provokatif yang disengaja.

Baca juga: Polemik China-Taiwan dalam Pusaran Konflik Rusia-Ukraina

Militer China mengirim fregat, pembom, dan pesawat tempur ke Laut China Timur dan daerah sekitar Taiwan, kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat pada Jumat (15/4/2022), dalam sebuah pernyataan yang dirilis saat para legislator AS mengadakan konferensi pers di Taipei sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Operasi ini sebagai tanggapan atas sinyal yang salah, yang baru-baru ini dikirim oleh Amerika Serikat mengenai masalah Taiwan,” katanya, tanpa menyebut delegasi AS yang berkunjung.

“Tindakan dan trik buruk AS benar-benar sia-sia dan sangat berbahaya. Mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri,” katanya.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan China mengatakan kunjungan AS itu "sengaja provokatif" dan "menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut di Selat Taiwan".

Enam legislator AS, termasuk Senator Republik Lindsey Graham dan Senator Demokrat Bob Menendez, yang memimpin Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Jumat (15/4/2022) pagi.

Kunjungan dua hari yang sebelumnya tidak diumumkan itu terjadi ketika ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat, karena sikap China terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Komentar AS tentang Kemungkinan China Serang Taiwan

China mengambil posisi publik yang netral sejak perang pecah pada akhir Februari. Beijing mendesak negara-negara untuk mendukung upaya mencapai resolusi konflik, sambil menolak tekanan dari Washington dan sekutunya di Eropa untuk mengutuk Rusia.

Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan timpalannya dari China Xi Jinping, tentang "konsekuensi" jika China memberikan dukungan apa pun kepada Rusia dalam invasinya.

Anggota senior pemerintahan Biden juga telah mendesak Beijing memberikan tekanan pada Moskwa untuk mengakhiri perang.

Taiwan telah lama berada di antara beberapa titik pertikaian antara AS dan China, yang mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya dan menentang setiap pertukaran resmi antara pemerintah Taiwan dan pemerintah asing lainnya.

Selama panggilan video dengan Biden pada Maret, Xi mengatakan kepada presiden AS bahwa masalah Taiwan perlu “ditangani dengan benar” untuk menghindari efek negatif pada hubungan antara kedua negara.

“Beberapa individu di Amerika Serikat mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan, dan itu sangat berbahaya,” kata Xi kepada Biden, seperti dilansir media pemerintah China saat itu.

Baca juga: Semikonduktor, “Senjata Rahasia yang Mungkin Bisa Buat Taiwan Tak Jadi Ukraina Berikutnya

Selama pertemuan delegasi pada Jumat (15/4/2022), Graham mengatakan kepada presiden Taiwan bahwa perang di Ukraina dan perilaku provokatif oleh China telah menyatukan pendapat di AS dengan cara yang tidak terlihat sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com