Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar AS tentang Kemungkinan China Serang Taiwan

Kompas.com - 15/04/2022, 10:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengeluarkan komentar tentang kemungkinan China menyerang Taiwan.

Dilansir dari Russia Today (RT), Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Kamis (14/4/2022), menyatakan AS akan mengambil “setiap langkah” untuk memastikan bahwa China tidak akan pernah menyerang Taiwan.

Berbicara pada konferensi Economic Club di Washington, dia menyarankan Beijing sekarang mencermati peristiwa-peristiwa di Ukraina setelah peluncuran serangan militer Rusia pada Februari 2022.

Baca juga: Khawatir Ancaman China, Taiwan Rilis Buku Panduan Perang untuk Warganya

China disarankan untuk mempelajari "pelajaran tertulis besar" terkait peristiwa di Ukraina, termasuk sehubungan dengan Taiwan. 

Sullivan menekankan bahwa situasi Ukraina dan Taiwan tidak sama.

Namun, Sullivan tetap menggarisbawahi bahwa, selama beberapa minggu terakhir, para pejabat AS telah memberi tahu sekutu dan mitranya bahwa serangan satu negara ke negera lain dapat terjadi di Eropa.

Dia menyebut, hal semacam itu juga bisa terjadi di wilayah Indo-Pasifik.

"Dan adalah kewajiban negara-negara yang bertanggung jawab di dunia untuk mengirimkan pesan yang jelas bahwa segala jenis agresi tidak dapat diterima, di mana pun itu terjadi," Sullivan.

Ketika ditanya di mana pemerintah AS akan berdiri jika China menginvasi Taiwan, Sullivan menjawab, " Kebijakan resmi pemerintah kami adalah bahwa kami akan mengambil setiap langkah yang kami bisa untuk memastikan hal itu tidak pernah terjadi".

Baca juga: Taiwan Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Tinggalkan Strategi Nol Covid

Sejak tahun 1949, Taiwan secara de facto telah merdeka dari China daratan, yang bagaimanapun, selalu menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya dan memandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri.

Presiden China Xi Jinping sebelumnya menggarisbawahi bahwa China tidak akan berhenti menggunakan kekuatan terhadap Taiwan jika pulau berpenduduk 25 juta jiwa itu mencoba memutuskan hubungan dengan Beijing.

Namun, solusi damai tampaknya tetap lebih disukai oleh otoritas China.

Meskipun mengakui Beijing sebagai satu-satunya otoritas yang sah di China sejak 1979, AS menjaga hubungan tidak resmi yang kuat dengan pulau itu dan mendukungnya secara militer.

Saat ini, delegasi anggota parlemen AS pun sedang mengunjungi Taipei, yang membuat Beijing kesal.

Baca juga: Muncul Kabar Ketua DPR AS akan Kunjungi Taiwan, China Langsung Marah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com