Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: Tak Ada Kabar dari Mariupol Usai Pengumuman Ultimatum dari Rusia

Kompas.com - 17/04/2022, 17:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Tiga jam setelah Rusia memberlakukan ultimatum agar pasukan Ukraina di Mariupol meletakkan senjata pada Minggu (17/4/2022) pukul 03.00 GMT (10.00 WIB), tidak ada laporan segera tentang aktivitas itu di kota pelabuhan tenggara Ukraina yang strategis tersebut.

Sirene serangan udara terdengar di seluruh negeri pada Minggu pagi hari, menggambarkan kondisi darurat yang kini menjadi hal yang biasa di Ukraina.

Baca juga: Lagi, Seorang Jenderal Rusia Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

Dilansir dari Reuters, laporan pagi dari militer Ukraina mengatakan serangan udara Rusia di Mariupol berlanjut, sementara ada "operasi penyerangan di dekat pelabuhan."

Media lokal melaporkan ledakan di ibu kota, tetapi Wakil Wali Kota Kyiv Mykola Povoroznyk mengatakan tidak ada ledakan dan sistem pertahanan udara telah mencegah serangan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah membersihkan daerah perkotaan Mariupol, dan hanya kontingen kecil pejuang Ukraina yang tersisa di pabrik baja raksasa pada Sabtu (16/4/2022) .

Klaim Moskwa untuk menguasai Mariupol, tempat pertempuran terberat dan bencana kemanusiaan terburuk, tidak dapat diverifikasi secara independen.

Wilayah itu menjadi kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia, sejak invasi 24 Februari.

"Angkatan Bersenjata Rusia menawarkan para militan batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing mulai pukul 06.00 (waktu Moskwa) pada 17 April 2022, untuk menghentikan permusuhan dan meletakkan senjata mereka," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Crazy Rich Ukraina Siap Bangun Kembali Kota Mariupol yang Hancur karena Rusia

Pernyataan mengutip pertimbangan situasi bencana yang telah berkembang di pabrik metalurgi Azovstal, serta panduan murni prinsip-prinsip kemanusiaan.

"Semua yang meletakkan senjata dijamin nyawa mereka akan diselamatkan," katanya, seraya menambahkan bahwa para pembela Ukraina dapat meninggalkan pabrik pada pukul 10 pagi tanpa senjata atau amunisi.

Tidak ada tanggapan langsung dari Kiev.

Mayat seorang warga sipil tergeletak di sebelah mobil yang rusak di dekat Pabrik Metalurgi Illich Iron & Steel Works, perusahaan metalurgi terbesar kedua di Ukraina, di daerah yang dikuasai oleh pasukan separatis dukungan Rusia di Mariupol, Ukraina, Sabtu, 16 April 2022.AP PHOTO/ALEXEI ALEXANDROV Mayat seorang warga sipil tergeletak di sebelah mobil yang rusak di dekat Pabrik Metalurgi Illich Iron & Steel Works, perusahaan metalurgi terbesar kedua di Ukraina, di daerah yang dikuasai oleh pasukan separatis dukungan Rusia di Mariupol, Ukraina, Sabtu, 16 April 2022.

Benteng terakhir kota

Pabrik Azovstal, digambarkan sebagai benteng di kota, terletak di kawasan industri yang menghadap ke Laut Azov dan mencakup lebih dari 11 km persegi (4 mil persegi), berisi banyak sekali bangunan, pelebur baja, dan rel kereta api.

Pasukan Ukraina yang mempertahankan kota itu termasuk marinir Ukraina, brigade bermotor, brigade Garda Nasional dan Resimen Azov, sebuah milisi yang diciptakan oleh nasionalis sayap kanan yang kemudian dimasukkan ke dalam Garda Nasional.

Tidak segera diketahui berapa banyak yang berada di pabrik baja.

"Situasinya sangat sulit" di Mariupol, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada portal berita Ukrainska Pravda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com