Battle of Britain adalah salah satu pertempuran paling signifikan dalam sejarah Kerajaan Inggris.
Antara bulan Juni dan Oktober tahun 1940, sebanyak 2.000 pesawat Hurricanes dan Spitfires dibangun dengan target untuk bertempur habis-habisan melawan pesawat Messerschmitt dan Junkers Jerman dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara di udara kerajaan Inggris.
Pilot pesawat tempur RAF yang dikenal dengan nama jukukan 'Few' menjalani pelatihan selama dua minggu saja dan usia rata-rata mereka hanya 20 tahunan.
Sejumlah 544 awak pesawat terbang RAF kehilangan nyawa mereka sebagai korban selama Pertempuran Udara di Inggris yang terkenal dengan nama Battle of Britain.
Angkatan Udara Jerman Luftwaffe, mengalami kekalahan besar pertama kali dalam panggung perang udara Battle of Britain.
Tahun 1942, Royal Air Force mendominasi wilayah udara kedaulatan Kerajaan Inggris Raya.
Skadron Bomber RAF melakukan serangan mendadak setiap malam, yang melibatkan hingga 1.000 kawasan sasaran strategis di Jerman, termasuk target industri strategis dan, yang lebih kontroversial adalah meluluh lantakkan kota-kota lain di Jerman seperti Dresden dan Hamburg.
Pada akhir perang, Royal Air Force kehilangan tidak kurang dari sekitar 70.000 personelnya.
Baca juga: Downfall, Kisah Tragedi Boeing 737 MAX
Antara bulan Juni 1948 hingga September 1949, Royal Air Force membantu operasi udara yang dikenal dengan Berlin Airlift, sebuah operasi untuk mengirimkan dukungan logistik ke Berlin.
Saat dunia penerbangan memasuki era teknologi pesawat Jet, RAF dilengkapi dengan pesawat Avro Vulcan.
Tercatat kemudian dalam sejarah pesawat Avro Vulcan inilah yang memainkan peran penting dalam mempertahankan dan merebut kembali Kepulauan Falkland setelah di invasi oleh Argentina.
Royal Air Force terkenal antara lain dengan tim aerobatic-nya yang bernama The Red Arrows.
Tim Aerobatik The Red Arrows dibentuk pada tahun 1965 dan sejak itu menjadi ikon kebanggaan Angkatan Udara Kerajaan.
Menerbangkan BAE Hawk, Red Arrows telah menampilkan performanya yang memesona pada lebih dari 4.800 airshow di 57 negara di seluruh dunia.
Jajaran Armada pesawat Angkatan Udara Kerajaan yang aktif hingga saat ini antara lain terdiri dari pesawat Airbus A400M, Chinook, F-35 Lightning, C-17 Globemaster, Hawk T1, Hercules C-130J, Jupiter HT1, Poseidon MRA 1, Texan T1, Typhoon dan Voyager.
Itulah sekelumit cerita dari Angkatan Udara tertua di dunia, Royal Air Force atau RAF yang lahir pada tanggal 1 April 1918.
Di sisi lainnya, menjadi cukup menarik pula bahwa Angkatan Udara Republik Indonesia atau AURI lahir pada bulan yang sama, yaitu pada tanggal 9 April akan tetapi terpaut 28 tahun sesudah kelahiran RAF tahun 1946.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.