Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hormati Perjuangan Rakyat Ukraina, Bayi Badak yang Terancam Punah Ini Dinamai Kyiv

Kompas.com - 19/03/2022, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PRAHA, KOMPAS.com – Seekor bayi badak hitam, yang merupakan spesies terancam punah, telah lahir di sebuah kebun binatang di Ceko.

Untuk menghormati perjuangan rakyat Ukraina melawan invasi Rusia, bayi badak hitam tersebut dinamakan Kyiv.

Dilansir Associated Press, Rabu (16/3/2022), bayi badak tersebut lahir pada 4 Maret di Kebun Binatang Dvur Kralove.

Baca juga: Kisah di Balik Badak Bercula Pink di Afrika Selatan

“Nama itu adalah ekspresi lain dari dukungan kami untuk para pahlawan Ukraina,” kata Direktur Kebun Binatang Dvur Kralove Premysl Rabas.

Kebun Binatang Dvur Kralove menambahkan, ibu Kyiv, Eva, telah merawatnya dengan cara terbaik dengan penambahan berat badan sekitar 1 kilogram dalam sehari.

Kini, Kyiv dilaporkan memiliki berat badan yang mencapai 50 kilogram.

Baca juga: Perburuan Badak Liar di Afrika Selatan Melonjak Tajam

Badak hitam merupakan spesies yang terancam punah karena perburuan liar yang tidak bertanggung jawab.

Saat ini, diperkirakan hanya ada sekitar 800 ekor badak hitam liar yang hidup di alam liar.

Tahun lalu, hanya ada tiga bayi badak hitam yang lahir dari seluruh kebun binatang di dunia.

Baca juga: Perjalanan Mencari Cinta Badak Putih Selatan Sampai ke Jepang, Bertahan dari Ancaman Kepunahan

Sejak Kebun Binatang Dvur Kralove menerima badak hitam pertama pada 1971, sudah ada 47 ekor bayi badak hitam telah lahir di kebun binatang tersebut.

Banyak badak-badak hitam yang lahir di Kebun Binatang Dvur Kralove diberikan ke berbagai kebun binatang di seluruh dunia.

Namun, sebanyak sembilan badak hitam yang lahir di Kebun Binatang Dvur Kralove telah dikembalikan ke Rwanda dan Tanzania untuk hidup di alam liar.

Baca juga: Kerja Sama dengan Rusia, Afrika Selatan Akan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com