Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Jembatan Baru Penghubung Eropa dan Asia, Menyeberang Hanya Perlu 6 Menit

Kompas.com - 19/03/2022, 14:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan jembatan gantung pemecah rekor baru, yang melintasi Selat Dardanelles Turki pada Jumat (18/3/2022).

Diberi nama Jembatan Canakkale 1915, jalur baru yang menghubungkan pantai Eropa dan Asia Turki ini memiliki bentang utama (jarak antara dua menara) terpanjang dari jembatan gantung mana pun di dunia.

Pengerjaannya termasuk dalam serangkaian proyek infrastruktur besar yang telah diprioritaskan selama dua dekade kekuasaan Erdogan.

Perusahaan Turki dan Korea Selatan menyalurkan investasi hingga 2,8 miliar dollar AS (40,1 triliun) dalam pembangunannya.

Baca juga: Mediasi Rusia-Ukraina, Erdogan Kirim Menlu Turki ke Moskwa dan Kyiv

Mega proyek semacam itu telah menjadi pusat pencapaian Erdogan sejak Partai AK-nya pertama kali berkuasa pada 2002.

Proyek lainnya termasuk bandara baru Istanbul, terowongan kereta api dan jalan raya di bawah selat Bosphorus Istanbul, dan sebuah jembatan di atasnya.

"Pekerjaan ini akan terus memberikan keuntungan bagi negara selama bertahun-tahun," kata Erdogan pada upacara pembukaan pada peringatan kemenangan angkatan laut Ottoman 1915, melawan pasukan Perancis dan Inggris di Dardanelles selama Perang Dunia Pertama.

"Proyek-proyek ini memiliki andil besar dalam menempatkan (posisi) negara kita di depan dalam investasi, tenaga kerja, dan ekspor," katanya dilansir dari CNN.

Tahun lalu Erdogan meluncurkan apa yang sebelumnya disebutnya sebagai "proyek gila": sebuah kanal senilai 15 miliar dollar AS (Rp 215,1 triliun) di Istanbul. Tujuan pembangunannya untuk mengurangi tekanan di Selat Bosphorus yang sibuk.

Namun, kritikus mempertanyakan kelayakan proyek infrastruktur Erdogan mengingat kesengsaraan ekonomi Turki, risiko lingkungan dan penolakan publik.

Baca juga: Menlu Turki: Masjid yang Dipakai Berlindung Warga Turki di Mariupol Tak Rusak

Usaha mahal

Menjelang pemilihan nasional yang dijadwalkan pada 2023, jajak pendapat menunjukkan penurunan popularitas Erdogan dan Partai AK-nya. Kondisi ini meningkatkan prospek oposisi untuk menggulingkannya.

Oposisi utama CHP mengkritik potensi pembiayaan jembatan ke pembelanjaan publik.

Laporan media mengatakan perjanjian “build-operate-transfer” mencakup jaminan pembayaran tahunan sebesar 380 juta euro (Rp 6 triliun) kepada operator atau total 6 miliar euro (95,12 triliun) selama jangka waktu perjanjian.

Erdogan mengatakan, ongkos yang harus dibayar kendaraan penumpang yang menggunakan jembatan itu adalah 13,50 dollar AS (Rp 193.590).

Pengerjaan proyek jembatan Dardanelles diluncurkan pada Maret 2017, dengan lebih dari 5.000 pekerja terlibat dalam pembangunannya.

Baca juga: Turki Berharap Warganya yang Berlindung dalam Masjid di Ukraina Bisa Segera Diselamatkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com