KYIV, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Jumat (18/3/2022) malam bahwa mereka kehilangan akses ke Laut Azov untuk sementara.
Akses ke perairan tersebut terputus karena pasukan Rusia memperketat cengkeraman mereka di sekitar kota pelabuhan Mariupol.
"Para penjajah berhasil sebagian di distrik operasional Donetsk, untuk sementara merampas akses Ukraina ke Laut Azov," kata Kementerian Pertahanan Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Setelah Kritik Invasi ke Ukraina, Eks Wakil PM Rusia Mundur dari Ketua Yayasan Bergengsi
Kementerian tidak merinci lebih kanjut dalam pernyataannya. Selain itu, kini juga masih belum jelas apakah pasukan Ukraina telah mendapatkan kembali akses ke Laut Azov.
Rusia mengatakan pada Jumat bahwa pasukannya "memperketat ikatan" di sekitar Mariupol, di mana diperkirakan 80 persen rumah di kota itu telah rusak.
Sekitar 1.000 orang mungkin masih terperangkap di tempat perlindungan bom darurat di bawah teater yang telah hancur.
Baca juga: China Tegaskan Tak Akan Pernah Serang Ukraina, Hubungannya dengan Rusia Pun Dipertanyakan
Mariupol, dengan lokasi strategisnya di pantai Laut Azov, telah menjadi target sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa aksi militer Rusia di Ukraina merupakan operasi militer khusus.
Kota Mariupol terletak di rute antara semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia di barat, dan wilayah Donetsk di timur, yang sebagian dikendalikan oleh separatis pro-Rusia.
Sejak 1 Maret, Rusia mengeklaim bahwa pasukannya telah memutuskan militer Ukraina dari Laut Azov.
Baca juga: Di Hadapan Ribuan Warganya, Putin Berjanji Rusia Akan Menang di Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.