KYIV, KOMPAS.com - Beberapa penduduk Kota Mariupol di Ukraina terpaksa melarikan diri dari blokade pasukan Rusia dengan berjalan kaki.
Menurut Gubernur Wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, hal itu mereka lakukan karena sebagian besar upaya evakuasi resmi telah gagal setelah pasukan Rusia melanjutkan serangan.
Sekitar 400.000 orang telah terperangkap di kota pelabuhan strategis itu selama lebih dari dua minggu.
Baca juga: Terkepung Rusia, Warga Kota Mariupol Mulai Saling Serang untuk Dapatkan Makanan dan Bensin
Mereka berlindung dari pengoman berat yang telah memutuskan pasokan listrik, pemanas, dan air pusat.
Rusia sendiri telah membantah mengebom daerah pemukiman atau menargetkan warga sipil di Ukraina.
Berbicara di televisi nasional Ukraina, Gubernur Pavlo Kyrylenko mengatakan sekitar 35.000 telah berhasil meninggalkan Kota Mariupol dalam beberapa hari terakhir.
Dia menyebut, banyak di antara mereka yang pergi dengan berjalan kaki atau dengan konvoi mobil pribadi.
"Jalan keluar dari Mariupol yang diblokade dimulai dengan warga keluar dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan mereka sendiri," kata Kyrylenko, Jumat (18/3/2022), dikutip dari AFP.
Dia bercerita bahwa beberapa mobil penduduk pergi tanpa bahan bakar yang cukup untuk mencapai desa atau kota terdekat.
Baca juga: Kota Pelabuhan Mariupol Kemungkinan Segera Jatuh ke Tangan Rusia
Dia mengatakan penembakan yang hampir terus-menerus terjadi telah mencegah pihak berwenang membuka koridor kemanusiaan untuk memasok bantuan dan makanan ke kota dan untuk mengevakuasi wanita, anak-anak, dan mereka yang paling membutuhkan.
Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas kegagalan koridor tersebut.
Dewan Kota Mariupol memperingatkan Mariupol kehabisan cadangan makanan dan air terakhirnya pada pekan lalu.
Mereka mengatakan pihaknya tidak dapat menangani atau menghitung korban dari penembakan itu dengan pasti.
Pihak berwenang Ukraina memperkirakan lebih dari 2.500 penduduk telah tewas di Kota Mariupol sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada 24 Februari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.