Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Zelensky ke Rusia: Inilah Saatnya untuk Bertemu, jika Tidak...

Kompas.com - 19/03/2022, 09:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan lagi untuk bisa melakukan pembicaraan dengan pihak Rusia pada Sabtu (19/3/2022).

Dia mengatakan bahwa Ukraina adalah satu-satunya kesempatan bagi Rusia untuk meminimalkan kerusakan yang dilakukan atas kesalahan mereka sendiri setelah menyerang.

Kedua belah pihak belum lama ini telah mengadakan negosiasi jarak jauh, tetapi seperti putaran perundingan sebelumnya, mereka hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Tidak ada yang pernah di tingkat presiden.

Baca juga: Bertemu Kali Pertama sejak Invasi, Menlu Rusia-Ukraina Gagal Capai Terobosan

"Inilah saatnya untuk bertemu, berbicara. Waktu untuk memperbarui integritas teritorial dan keadilan untuk Ukraina," kata Zelensky dalam sebuah video yang diunggah ke Facebook.

"Jika tidak, kerugian Rusia akan menjadi sedemikian rupa, sehingga dalam beberapa generasi tidak akan pulih," ungkap dia, dikutip dari Kantor Berita AFP.

Zelensky juga mengatakan bahwa pihak berwenang Ukraina telah berhasil menyelamatkan lebih dari 9.000 orang dari Kota Mariupol yang dikepung oleh pasukan Rusia.

Sementara itu, dia menyebutkan, masih belum ada informasi tentang jumlah orang yang tewas ketika sebuah teater di kota yang melindungi warga sipil dibom.

“Lebih dari 180.000 warga Ukraina telah diselamatkan melalui koridor kemanusiaan di seluruh negeri,” kata Zelensky.

Rusia dituduh blokir bantuan kemanusiaan

Dia menuduh pasukan Rusia memblokir bantuan kemanusiaan di sekitar area hotspot atau kota-kora yang diserang.

Baca juga: Belgia Tunda Penghapusan Energi Nuklir Hingga 2035, Imbas Invasi Rusia dan Naiknya Harga

“Mereka memiliki perintah ketat untuk melakukan segalanya, sehingga bencana kemanusiaan di kota-kota Ukraina berubah menjadi alasan bagi Ukraina untuk bekerja sama dengan penjajah," ungap Zelensky.

"Ini adalah kejahatan perang!" tambah dia.

Beberapa putaran negosiasi antara Kiev dan Moskwa telah berlangsung, baik secara langsung maupun secara virtual, sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.

Rangkaian pembicaraan terakhir, yang keempat, dibuka pada Senin (14/3/2022).

Negosiator utama Rusia mengatakan pada Jumat (18/3/2022) bahwa Moskwa dan Kyiv telah membawa posisi mereka "sedekat mungkin" pada proposal agar Ukraina menjadi negara netral.

Namun, Mikhailo Podolyak, penasihat Zelensky yang ikut serta dalam negosiasi, mengatakan bahwa posisi negaranya bergeming.

"Status negosiasi. Pernyataan pihak Rusia hanyalah posisi permintaan mereka," tulisnya di Twitter.

Baca juga: Telepon Putin, Erdogan Tawarkan Pertemuan Langsung dengan Zelensky

"Semua pernyataan dimaksudkan, antara lain, untuk memprovokasi ketegangan di media. Posisi kami tidak berubah. Gencatan senjata, penarikan pasukan, dan jaminan keamanan yang kuat dengan formula konkret," ungkap Podolyak.

Rusia, yang telah melakukan operasi militer di Ukraina sejak 24 Februari atau memasuki hari ke-24 pada Sabtu ini, telah meminta agar tetangganya itu tidak pernah bergabung dengan aliansi militer NATO Barat, serta menuntut "demiliterisasi" dan "denazifikasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com