Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Keempat Terbunuh, Taktik Perang Rusia Dipertanyakan, Strategi Ukraina Jadi Sorotan

Kompas.com - 17/03/2022, 17:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Di garis depan

Penempatan perwira tinggi Rusia yang begitu dekat ke medan perang dinilai tidak biasa mengingat bahaya yang mengintai mereka.

Sumber-sumber barat meyakini militer Rusia melakukan itu untuk mendapatkan kendali atas operasi yang mandek parah di beberapa daerah.

Militer Rusia juga secara tradisional “berat di atas”, dengan perwira sering memimpin kegiatan sehari-hari, kata Muzyka.

Meskipun ini mulai berubah, menurutnya itu bisa menjelaskan mengapa para jenderal merasa perlu untuk mengarahkan operasi dari depan.

"Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan besar dilakukan untuk memaksa komandan batalyon berpikir secara independen, dengan memberi mereka kebebasan membuat keputusan", kata Muzyka.

"Tapi ini baru diperkenalkan tiga tahun lalu, jadi mungkin itu belum berdampak baik pada kinerja mereka".

Baca juga: Ukraina Tukar 9 Tentara Rusia dengan Wali Kota Melitopol yang Diculik

Sementara menurut Konaev, rincian kematian para jenderal Rusia tidak jelas dan sulit mendapatkan fakta yang kuat dari lapangan.

Ada anggapan bahwa mereka semua terjebak dalam pertempuran di garis depan, tetapi itu belum tentu demikian.

"Itu tidak berarti para jenderal berada di garis depan. Mereka bisa saja transit atau memeriksa jalur pasokan misalnya," katanya kepada BBC.

Profil Jenderal Rusia yang tewas

Kalim terbaru melaporkan Mayor Jenderal Oleg Mityaev dilaporkan tewas di suatu tempat dekat kota Mariupol, sebuah kota di tenggara Ukraina yang telah menyaksikan beberapa pertempuran terberat sejauh ini.

Batalyon Azov sayap kanan Ukraina, mengklaim telah membunuhnya.

Dia adalah komandan divisi senapan mesin ke-150 militer Rusia. Unit ini relatif baru, dibentuk pada 2016, dan berbasis di wilayah Rostov dekat perbatasan Ukraina.

Ukraina mengeklaim unit itu dibuat untuk mengambil bagian dalam konflik di wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina timur. Rusia menyangkal militernya terlibat dalam pertempuran di sana.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-21 Serangan Rusia ke Ukraina, Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Moskwa Terancam Gagal Bayar Utang

Sebelumnya, Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov, dari tentara gabungan ke-29, dilaporkan tewas dalam pertempuran pada 11 Maret, menurut sumber resmi Ukraina. Keadaan kematiannya tidak diberikan.

Setelah Kolesnikov menjadi jenderal Rusia ketiga yang dilaporkan tewas di Ukraina, seorang pejabat barat mengatakan kepada AP, bahwa militer Rusia mungkin mengalami kemunduran moral. Oleh karena itu perwira militer berpangkat tinggi bergerak lebih dekat ke garis depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com