Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Minggu Perang Rusia-Ukraina, Apa Saja yang Telah Terjadi?

Kompas.com - 16/03/2022, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

 KYIV, KOMPAS.com - Rusia menginvasi Ukraina pada dini hari tanggal 24 Februari 2022, memicu konflik terburuk di Eropa dalam beberapa dasawarsa.

Saat pertempuran memasuki hari ke-21 atau minggu ketiga, dunia melihat kembali konflik yang mengguncang tatanan pasca-Perang Dingin.

Apa saja yang telah terjadi dalam tiga minggu invasi Rusia ke Ukraina? Dilansir AFP, berikut paparannya.

Baca juga: Akhir Riwayat Pierre Zakrzewski, Jurnalis Spesialis Perang yang Tertembak di Ukraina

Awal Serangan

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi" dan "de-nazifikasi" negara bekas Soviet dan mendukung separatis yang didukung Moskwa.

Dia memperingatkan masyarakat internasional agar tidak ikut campur.

Invasi skala penuh dimulai dengan serangan udara dan rudal di beberapa kota.

Pasukan Ukraina melakukan perlawanan yang lebih kuat dari perkiraan, membuat frustrasi rencana Rusia untuk pengambilalihan kilat.

Presiden Volodymyr Zelensky memperoleh status pahlawan instan di Ukraina dan luar negeri dengan bersumpah untuk tetap tinggal di Kyiv dan memimpin perlawanan.

Baca juga: Pasukan Rusia Mulai Serang Pusat Pengungsi Ukraina Dekat Mariupol

Sanksi untuk Rusia

Barat membebani Rusia dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dan bantuan militer untuk Ukraina.

Ruang udara tertutup untuk pesawat Rusia dan Rusia dikeluarkan dari satu per satu acara olahraga dan budaya, termasuk Piala Dunia. Perusahaan-perusahaan besar mulai menutup toko di Rusia.

Ancaman Nuklir Rusia

Dengan pasukannya yang macet, Putin menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi pada 27 Februari 2022.

Langkah dramatis ini, yang dibandingkan dengan Krisis Rudal Kuba 1962, dipandang sebagai peringatan bagi NATO untuk tidak campur tangan.

Baca juga: Setelah 3 Pekan Invasi ke Ukraina, Rusia Nyatakan Keinginan Damai

Negosiasi Perdana

Presiden Rusia Vladimir Putin ketika konferensi pers bersama Kanselir Jerman di Kremlin, Moskwa (20/8/2021).AFP/SERGEY DOLZHENKO & ALEXANDER ZEMLIANICHENKO Presiden Rusia Vladimir Putin ketika konferensi pers bersama Kanselir Jerman di Kremlin, Moskwa (20/8/2021).
Selama pembicaraan pertama antara Kyiv dan Moskow pada 28 Februari, Rusia menetapkan tuntutannya, termasuk pengakuan kedaulatan Rusia atas Crimea, "demiliterisasi" dan "de-nazifikasi" negara Ukraina, dan jaminan kenetralan.

Saat pembicaraan sedang berlangsung, roket Rusia menghantam daerah sipil di kota kedua Ukraina, Kharkiv.

Zelensky mengajukan permohonan yang berapi-api untuk keanggotaan Uni Eropa dengan "segera".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com