Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Pertama Transplantasi Jantung Babi Meninggal Dunia Setelah 2 Bulan

Kompas.com - 10/03/2022, 07:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Pengetahuan xenotransplantasi

Bennett bertahan secara signifikan lebih lama dengan hati babi dengan rekayasa gen, salah satu tonggak termutakhir dalam pengetahuan xenotransplantasi. Baby Fae, bayi California yang sekarat, hidup 21 hari dengan hati babon pada 1984.

“Kami sangat terpukul atas kehilangan Tuan Bennett. Dia terbukti menjadi pasien pemberani dan mulia, yang berjuang sampai akhir,” kata Dr Bartley Griffith, yang melakukan operasi di rumah sakit Baltimore, dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Peneliti Jerman Akan Membiakkan Babi Khusus untuk Transplantasi Organ Manusia

Pakar transplantasi lain memuji penelitian penting tim Maryland. Kematian Bennett juga diharap seharusnya tidak memperlambat dorongan untuk mencari cara menggunakan organ hewan untuk menyelamatkan nyawa manusia.

“Ini adalah langkah pertama ke wilayah yang belum dipetakan,” kata Dr Robert Montgomery dari NYU Langone Health, seorang ahli bedah transplantasi yang pernah menjalani prosedur transplantasi jantung.

“Sejumlah besar informasi” akan berkontribusi pada langkah selanjutnya saat tim di beberapa pusat transplantasi merencanakan uji klinis pertama.

“Itu adalah prestasi luar biasa bahwa dia tetap hidup selama dua bulan dan dapat menikmati waktu bersama keluarganya,” tambah Montgomery.

Masalah kekurangan organ

Kebutuhan akan sumber organ lain sangat besar. Di AS saja lebih dari 41.000 transplantasi dilakukan tahun lalu, jumlah yang mencatat rekor terbaru. Diantaranya termasuk sekitar 3.800 transplantasi jantung.

Meski begitu lebih dari 106.000 orang tetap dalam daftar tunggu nasional AS.

Baca juga: Tak Ingin Meninggal Dunia, Pria AS Ini Lakukan Transplantasi Jantung Babi

 

Ribuan meninggal setiap tahun sebelum mendapatkan organ, dan ribuan lainnya bahkan tidak pernah ditambahkan ke daftar, karena dianggap terlalu untuk menunggu.

Food and Drug Administration (FDA) telah mengizinkan eksperimen dramatis Maryland di bawah aturan "penggunaan penuh kasih" untuk situasi darurat.

Penolakan organ, infeksi, dan komplikasi lain merupakan risiko bagi penerima transplantasi. Para ahli berharap tim Maryland segera mempublikasikan dalam jurnal medis bagaimana tubuh Bennett merespons jantung babi.

Dari pengalaman Bennett, “kami telah memperoleh wawasan yang sangat berharga belajar bahwa hati babi yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi dengan baik di dalam tubuh manusia, sementara sistem kekebalan cukup ditekan,” kata Dr Muhammad Mohiuddin, direktur ilmiah dari penelitian program transplantasi hewan ke manusia di universitas Maryland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com