Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Tentara Ukraina Tewas dan 6 Lainnya Terluka dalam Bentrokan dengan Separatis

Kompas.com - 23/02/2022, 07:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Seorang tentara Ukraina tewas dan enam lainnya menderita luka-luka dalam bentrokan dengan separatis pemberontak yang didukung Moskwa di Ukraina timur, Selasa (22/2/2022).

Korban tewas itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (21/2/2022), mengakui dua wilayah pemberontak Ukraina, Donetsk dan Luhansk yang telah memerangi pemberontakan mematikan sejak 2014.

Presiden Putin kemudian menandatangani dua dekrit yang memerintahkan pasukan "penjaga perdamaian" Rusia untuk mendukung klaim wilayah tersebut.

Baca juga: Donetsk dan Luhansk Diakui Merdeka oleh Rusia, Ini Reaksi Keras Pemimpin Dunia

"Satu tentara tewas akibat penembakan dari daerah yang dikuasai separatis di wilayah Lugansk,” kata juru bicara militer Pavlo Kovalchuk, dikutip dari Kantor Berita AFP, Rabu (23/2/2022).

Sudah ada 8 tentara Ukraina yang tewas sejak awal tahun 2022, dengan 5 di antaranya tewas dalam bentrokan yang semakin intensif selama tiga hari terakhir.

Sementara itu, jika ditarik lebih jauh, sudah ada lebih dari 14.000 orang tewas dalam pertempuran antara tentara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di Donetsk dan Luhansk sejak 2014.

Donetsk dan Luhansk terkunci dalam konflik bersenjata dengan tentara Kiev sejak pemberontakan yang didukung Kremlin, menyusul pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014.

Kemerdekaan mereka yang diproklamasikan setelah referendum tidak diakui oleh dunia.

Kiev dan negara-negara Barat mengatakan, Rusia menghasut pemberontakan di timur, menyuplai senjata dan pasukan melintasi perbatasan untuk mendukung mereka.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 Februari 2022 mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

Donbass juga berada di jantung pertempuran budaya antara Kiev dan Moskwa, yang mengatakan bahwa wilayah tersebut, yang mencakup sebagian besar wilayah timur Ukraina, berbahasa Rusia dan perlu dilindungi dari nasionalisme Ukraina.

Baca juga: Sejumlah Negara Anggap Invasi Rusia ke Ukraina Telah Dimulai!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com