Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Jatuhkan Sanksi Pertama ke Donetsk dan Luhansk di Ukraina Usai Diakui Rusia

Kompas.com - 22/02/2022, 07:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Senin (21/2/2022) menjatuhkan sanksi keuangan di wilayah pemberontak Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk, yang baru diakui kemerdekaannya oleh Rusia.

AS juga memperingatkan, setelah sanksi pertama ini akan ada lebih banyak lagi hukuman yang dijatuhkan jika perlu.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Presiden Joe Biden akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang investasi, perdagangan, dan pembiayaan baru oleh orang-orang AS dari, ke, atau di wilayah yang disebut DNR dan LNR Ukraina."

Baca juga: Putin Akui Kemerdekaan Separatis Pro-Rusia di Donetsk dan Luhansk Ukraina

Dikutip dari kantor berita AFP, DNR dan LNR adalah kode untuk wilayah Donetsk dan Luhansk yang diduduki pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.

Perintah itu akan memberikan wewenang untuk menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang bertekad beroperasi di wilayah-wilayah Ukraina itu," kata Psaki.

Ia menambahkan, tindakan itu terpisah dari sanksi Barat lebih luas yang siap diterapkan jika Rusia menginvasi Ukraina lebih jauh.

Donetsk dan Luhansk--dua wilayah yang memproklamirkan diri sebagai republik--sudah memiliki hubungan sangat terbatas dengan warga AS.

Namun, sanksi tersebut menandai fase baru dalam apa yang bisa segera menjadi konfrontasi Timur-Barat paling berbahaya sejak runtuhnya Uni Soviet.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengecam pengakuan Rusia atas wilayah separatis sebagai tanda bahwa Presiden Vladimir Putin tidak tertarik pada diplomasi.

Blinken berujar, mengakui kemerdekaan dua wilayah itu secara langsung bertentangan dengan komitmen yang diklaim Rusia untuk diplomasi, dan merupakan serangan yang jelas terhadap kedaulatan Ukraina.

"Keputusan Rusia adalah contoh lain dari ketidakhormatan mencolok Presiden Putin terhadap hukum dan norma internasional," kata Blinken.

Ia menambahkan dalam twit terpisah, Amerika Serikat akan mengambil langkah yang tepat dalam koordinasi dengan para mitra.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Kremlin selama berminggu-minggu membantah rencana invasi Rusia ke Ukraina, tetapi pada saat yang sama juga membangun kekuatan besar pasukan dan persenjataan berat di tiga sisi negara tetangganya itu.

Tak lama setelah mengakui kemerdekaan mereka, Putin memerintahkan pasukan ke Donetsk dan Luhansk sebagai penjaga perdamaian.

Gedung Putih mengatakan, setelah Putin mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah merdeka, Biden berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama 35 menit untuk menegaskan kembali komitmen AS terhadap kedaulatan Ukraina. Dia juga memaparkan rencana sanksi terhadap Rusia.

Biden kemudian berbicara selama setengah jam dengan dua sekutu penting Eropa yaitu Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, kata seorang pejabat.

Ketiga pemimpin itu sangat mengecam keputusan Putin dan mendiskusikan bagaimana mengoordinasikan tanggapan mereka.

Adapun Gedung Putih belum menanggapi pertanyaan tentang apakah masih ada pertimbangan atas KTT yang disarankan antara Biden dan Putin.

Baca juga: Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com