Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Rusia: Kami Lakukan Segala Daya Cegah Perang dengan Ukraina

Kompas.com - 16/02/2022, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia menyatakan akan melakukan segala daya untuk mencegah perang dengan Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matviyenko, Rabu (16/2/2022), Dewan Federasi Rusia adalah lembaga majelis tinggi dari parlemen Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan Parlamentskaya Gazeta Rusia, Matviyenko menyampaikan bahwa sikap Dewan Federasi Rusia telah ditentukan dengan jelas oleh pemimpin Rusia.

Baca juga: Gambar Satelit Ini Membuktikan Adanya Pasukan, Helikopter, dan Jet Tempur Rusia di Dekat Ukraina

“Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah perang dengan Ukraina, untuk memastikan bahwa itu tidak pernah dimulai. Tidak hari ini, tidak besok, tidak lusa,” kata Matviyenko.

Dia menambahkan, Rusia dan Ukraina memiliki sejarah yang sama selama berabad-abad, sebagaimana dilansir TASS.

“Pikiran tentang perang adalah absurditas total bagi kami,” imbuh Matviyenko.

Dia menambahkan, memang Rusia dan Ukraina sedang tidak menjalani masa-masa terbaik dalam suatu hubungan.

Baca juga: Ukraina Dilanda Serangan Siber Saat AS Mempertanyakan Penarikan Pasukan Rusia

“Namun demikian, saya percaya bahwa masalah apa pun dapat diselesaikan secara damai, melalui cara-cara diplomatik dan cara-cara politik,” tutur Matviyenko.

Matviyenko meyakini bahwa tidak ada alasan obyektif untuk menuduh Rusia melakukan rencana agresif.

“Tidak heran bahwa topik serangan ke Ukraina, yang diembuskan oleh Barat dalam beberapa pekan terakhir, tidak memiliki bukti untuk mendukungnya, tidak ada yang lain selain teori,” lanjut Matviyenko.

Menurutnya, kekuatan tertentu di Amerika Serikat (AS) dan Barat pada umumnya mendorong Ukraina untuk berperang dengan Rusia.

Baca juga: Sejumlah Maskapai Hindari Wilayah Udara Ukraina Menyusul Peringatan Invasi Rusia

“Secara bersamaan, NATO telah memulai pengembangan militer di wilayah Ukraina. Angkatan bersenjatanya sedang dipompa dengan peralatan militer, amunisi, persenjataan termasuk yang ofensif,” ujar Matviyenko.

“Pasukan yang disebutkan di atas berharap untuk menciptakan sarang ketidakstabilan di dekat perbatasan Rusia. Strategi ini bukan hal baru bagi kami,” imbuh Matviyenko.

Dalam situasi ini, lanjut Matviyenko, akan logis bagi Rusia untuk mengambil langkah-langkah yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan wilayah dan warganya.

“Dan untuk memainkan seluruh ruang lingkup tindakan yang mungkin: politik, diplomatik, militer, dan informasio. Dan inilah tepatnya yang sedang dilakukan sekarang,” tambahnya.

Baca juga: Rusia Tarik Kembali Beberapa Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Upaya Akhiri Ketegangan?

Kekhawatiran atas dugaan persiapan Moskwa untuk melancarkan invasi ke Ukraina semakin banyak disuarakan oleh Barat dan di Kiev baru-baru ini.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam tudingan tersebut sebagai eskalasi ketegangan yang kosong dan tidak berdasar.

Peskov menekankan bahwa Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun.

Baca juga: Kamila Valieva, Atlet Rusia di Olimpiade Beijing Tuai Kontroversi, Terungkap Gagal Tes Doping

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com