Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Dilanda Serangan Siber Saat AS Mempertanyakan Penarikan Pasukan Rusia

Kompas.com - 16/02/2022, 06:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Ukraina mengatakan bahwa situs kementerian pertahanan negara dan angkatan bersenjata, serta dua bank negara terkena serangan siber pada Selasa (15/2/2022).

Serangan itu diduga berasal dari Rusia karena pernyataan Moskwa tentang penarikan sebagian pasukan disambut dengan skeptisisme Barat.

Presiden AS Joe Biden memperingatkan dirinya akan bergerak dengan sekutu untuk menanggapi peretasan siber kepada Ukraina dan mengatakan serangan Rusia tetap ada kemungkinan.

Baca juga: Rusia Tarik Kembali Beberapa Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Upaya Akhiri Ketegangan?

Hubungan Timur-Barat sekarang tengah menghadapi salah satu krisis terdalam mereka dalam beberapa dekade di Ukraina, pengaruh pasca-Perang Dingin di benua itu, dan pasokan energi.

Eropa dan Amerika Serikat ingin Moskwa menarik penumpukan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, menurut perkiraan AS.

Mereka telah menyarankan pengendalian senjata dan langkah-langkah membangun kepercayaan untuk meredakan kebuntuan.

Pada Selasa, Rusia seperti diketahui telah menerbitkan rekaman untuk menunjukkan bahwa mereka menarik beberapa pasukan ke pangkalan setelah latihan.

Biden mengatakan AS belum memverifikasi langkah tersebut.

"Analis kami menunjukkan bahwa mereka tetap berada dalam posisi yang sangat mengancam," katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (16/2/2022).

Ukraina sendiri tidak mengatakan siapa yang diyakini bertanggung jawab atas serangan siber itu, tetapi sebuah pernyataan mengungkap pihaknya menuding Rusia.

Baca juga: Sejumlah Maskapai Hindari Wilayah Udara Ukraina Menyusul Peringatan Invasi Rusia

"Tidak menutup kemungkinan bahwa penyerang menggunakan taktik trik kecil yang kotor karena rencana agresifnya tidak berhasil dalam skala besar," kata Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina, yang merupakan bagian dari Kementerian Kebudayaan Ukraina.

Pengguna Privatbank bank Ukraina melaporkan masalah dengan pembayaran dan aplikasi perbankan, sementara Oshadbank mengatakan sistemnya melambat.

Layanan Keamanan Federal Rusia tidak segera menjawab permintaan komentar dari Reuters.

“Jika Rusia menyerang Amerika Serikat atau sekutu kami melalui cara asimetris seperti serangan siber yang mengganggu terhadap perusahaan kami atau infrastruktur penting, kami siap untuk menanggapinya,” kata Biden dalam sambutan yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

Seorang diplomat Eropa mengatakan peretasan itu mengkhawatirkan karena serangan militer penuh di Ukraina kemungkinan akan didahului oleh serangan siber.

"Itu bisa berarti serangan fisik akan segera terjadi, atau bisa juga berarti Rusia terus mengacaukan Ukraina," kata diplomat yang enggan disebut namanya tersebut.

Serangan siber ditandai dengan serangan penolakan layanan terdistribusi, ketika peretas membanjiri jaringan dengan volume lalu lintas data yang luar biasa tinggi untuk melumpuhkannya.

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Warganya Kibarkan Bendera Besok, Tanda Awal Invasi Rusia?

Insiden seperti itu sulit untuk dikaitkan tetapi diplomat Eropa itu mengatakan tidak ada keraguan bahwa Rusia berada di baliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com