Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ratusan Burung Hitam Tiba-tiba Jatuh Serentak dari Langit, Begini Kata Ahli

Kompas.com - 15/02/2022, 22:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

CUAUHTEMOC, KOMPAS.com - Ratusan burung hitam kepala kuning tampak jatuh serentak dari langit, beberapa di antaranya tergeletak mati di tanah, terekam di kota Cuauhtémoc, Meksiko utara.

Penyebab kematian puluhan unggas tersebut masih belum jelas, tetapi para ahli mengatakan kemungkinan besar kawanan itu "diserang" dari atas oleh burung pemangsa yang menukik ke bawah untuk menangkap.

Baca juga: Kasus Flu Burung Ditemukan Lagi di AS, Industri Peternakan Diminta Waspada

Rekaman dari kamera keamanan menunjukkan sekawanan burung yang bermigrasi turun ke tanah seperti awan asap hitam.

Sebagian besar burung berhasil terbang kembali, tetapi rekaman berikutnya menunjukkan bangkai burung hitam kepala kuning yang khas, tersebar di jalan-jalan kota.

Insiden itu terjadi pada pagi Senin (7/2/2022), menurut laporan setempat. Burung-burung cenderung berkembang biak lebih jauh ke utara, di AS dan Kanada, dan bermigrasi ke selatan untuk musim dingin di Meksiko.

Menurut surat kabar lokal El Heraldo de Chihuahua, yang pertama kali melaporkan cerita tersebut, seorang dokter hewan menyatakan bahwa insiden tersebut bisa jadi terjadi karena tingkat polusi yang tinggi, didorong oleh penggunaan pemanas berbahan bakar kayu, bahan kimia pertanian, dan cuaca dingin di daerah tersebut.

Saran lain adalah bahwa burung-burung itu tersengat listrik saat beristirahat di kabel listrik. Ada spekulasi di media sosial bahwa itu mungkin disebabkan oleh teknologi 5G.

Baca juga: Tak Bisa Keluarkan Roda Setelah Diserang Burung, Jet Tempur Siluman F-35A Mendarat Darurat

Tetapi Dr Richard Broughton, seorang ahli ekologi di Pusat Ekologi & Hidrologi Inggris, mengatakan yakin 99 persen bahwa insiden itu disebabkan oleh burung pemangsa, meskipun dia mengaku tidak dapat melihat pemangsa dalam rekaman.

Pemangsa bisa saja membuat burung-burung itu berputar-putar dengan kencang dan mendorong mereka ke tanah, dengan burung-burung yang lebih tinggi memaksa burung-burung yang lebih rendah turun dan menabrak bangunan atau tanah.

“Ini terlihat seperti burung pemangsa seperti elang sedang mengejar kawanan, seperti yang mereka lakukan dengan kawanan burung jalak, dan mereka jatuh saat kawanan itu dipaksa turun,” katanya dilansir Guardian pada Senin (14/2/2022).

"Anda dapat melihat bahwa mereka bertindak seperti gelombang di awal, seolah-olah mereka sedang ditekan dari atas."

Baca juga: China Laporkan Dua Orang Meninggal karena Flu Burung, Tiga Lainnya Masih Dirawat Intensif

Dr Alexander Lees, dosen senior biologi konservasi di Manchester Metropolitan University, setuju dengan pandangan itu.

"Bagi saya dan dari satu video dan tidak ada toksikologi, saya masih mengatakan penyebab yang paling mungkin adalah kawanan itu bergerak dalam kawanan untuk menghindari pemangsa-pemangsa dan menabrak tanah," katanya.

“Sepertinya selalu ada respons spontan untuk menyalahkan polutan lingkungan, tetapi tabrakan dengan infrastruktur sangat umum terjadi. Dalam kawanan yang padat, burung-burung mengikuti gerakan burung di depan daripada benar-benar menafsirkan lingkungan mereka yang lebih luas, jadi insiden tidak terduga seperti itu kadang-kadang terjadi. ”

Pada Desember 2019, dilaporkan kematian 225 burung jalak di Anglesey. Kemudian diketahui hal itu disebabkan karena kawanan burung jalak masuk ke landasan, kemungkinan setelah dikejar oleh burung pemangsa dan gagal berhenti tepat waktu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com