Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Maskapai Hindari Wilayah Udara Ukraina Menyusul Peringatan Invasi Rusia

Kompas.com - 15/02/2022, 21:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KIEV, KOMPAS.com - Ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina meningkat meskipun ada upaya diplomatik untuk meredakan situasi, dan banyak maskapai penerbangan global mulai membatalkan penerbangan ke Ukraina atau menghindari wilayah udara negara itu.

Pada Sabtu (12/2/2022), maskapai Belanda KLM mengumumkan menghentikan semua penerbangan ke dan dari Ukraina sampai pemberitahuan lebih lanjut dan tidak akan terbang melalui wilayah udara Ukraina.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina: Memahami Keinginan Ukraina Masuk NATO

Pihak KLM mengatakan keputusan itu "mengikuti saran perjalanan yang disesuaikan dengan kode merah dan analisis keselamatan yang ekstensif."

Maskapai Jerman Lufthansa mengatakan sedang memantau situasi dan memeriksa apakah akan menangguhkan penerbangan, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Secara khusus, Qatar Airways membatalkan penerbangan paginya dari Doha ke ibu kota Ukraina Kiev pada Senin (14/2/2022), menurut FlightRader24.

Maskapai itu mengoperasikan penerbangan sore, tetapi mengubah pesawat dari pesawat berbadan sempit Airbus A320 menjadi jet berbadan lebar Boeing 777 yang jauh lebih besar.

Sementara itu, Reuters melaporkan pada Senin (14/2/2022) bahwa pesawat British Airways menghindari wilayah udara Ukraina pada penerbangan antara Eropa dan Asia.

Selain itu, maskapai penerbangan murah Ukraina SkyUp dialihkan ke Moldova pada Minggu (13/2/2022), setelah penyewa pesawat yang berasal dari Irlandia bersikeras bahwa pesawat itu tidak terbang ke tujuan awalnya di Kiev, ABC News melaporkan.

Sejak akhir bulan lalu, beberapa maskapai penerbangan Eropa mengatakan mereka akan mengubah jadwal mereka untuk membatasi waktu yang dihabiskan di wilayah udara Ukraina.

Baca juga: Batalyon Babushka: Pasukan Nenek-nenek yang Siap Lindungi Ukraina dari Rusia


Asuransi menarik tanggungan

Di tengah meningkatnya ancaman invasi Rusia ke Ukraina, banyak perusahaan asuransi pesawat menarik pertanggungan mereka untuk pesawat yang terbang di Ukraina.

Menurut Reuters, Ukraine International Airlines, maskapai penerbangan nasional, mengatakan perusahaan asuransinya tidak akan menanggung biaya pesawatnya, dan meminta lima jet Boeing 737-800 perusahaan untuk diterbangkan ke Spanyol untuk disimpan.

Terlepas dari peringatan perjalanan, Ukraina telah berjanji menjaga wilayah udaranya tetap terbuka.

Sekitar 590 juta dollar AS (Rp 841 miliar) telah dialokasikan untuk menawarkan kepada maskapai untuk melanjutkan penerbangan melalui wilayah udaranya, menurut BBC News.

Pada Minggu (13/2/2022), Presiden Ukraina Kirill Tymoshenko mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook bahwa ia "siap untuk membuat komitmen keuangan untuk keselamatan pesawat di langit Ukraina" dan "garansi akan diberikan untuk perusahaan asuransi, perusahaan leasing, dan maskapai penerbangan. "

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Warganya Kibarkan Bendera Besok, Tanda Awal Invasi Rusia?

Henry Harteveldt, analis perjalanan dan presiden Atmosphere Research Group, mengatakan kepada New York Times bahwa ia memperkirakan akan lebih banyak maskapai membatalkan penerbangan ke negara itu meskipun ada bantalan moneter.

Halaman:

Terkini Lainnya

Eks Bos Kripto Binance Changpeng 'CZ' Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Eks Bos Kripto Binance Changpeng "CZ" Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Global
Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com