Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Ratusan Burung Hitam Tiba-tiba Jatuh Serentak dari Langit, Begini Kata Ahli

CUAUHTEMOC, KOMPAS.com - Ratusan burung hitam kepala kuning tampak jatuh serentak dari langit, beberapa di antaranya tergeletak mati di tanah, terekam di kota Cuauhtémoc, Meksiko utara.

Penyebab kematian puluhan unggas tersebut masih belum jelas, tetapi para ahli mengatakan kemungkinan besar kawanan itu "diserang" dari atas oleh burung pemangsa yang menukik ke bawah untuk menangkap.

Rekaman dari kamera keamanan menunjukkan sekawanan burung yang bermigrasi turun ke tanah seperti awan asap hitam.

Sebagian besar burung berhasil terbang kembali, tetapi rekaman berikutnya menunjukkan bangkai burung hitam kepala kuning yang khas, tersebar di jalan-jalan kota.

Insiden itu terjadi pada pagi Senin (7/2/2022), menurut laporan setempat. Burung-burung cenderung berkembang biak lebih jauh ke utara, di AS dan Kanada, dan bermigrasi ke selatan untuk musim dingin di Meksiko.

Menurut surat kabar lokal El Heraldo de Chihuahua, yang pertama kali melaporkan cerita tersebut, seorang dokter hewan menyatakan bahwa insiden tersebut bisa jadi terjadi karena tingkat polusi yang tinggi, didorong oleh penggunaan pemanas berbahan bakar kayu, bahan kimia pertanian, dan cuaca dingin di daerah tersebut.

Saran lain adalah bahwa burung-burung itu tersengat listrik saat beristirahat di kabel listrik. Ada spekulasi di media sosial bahwa itu mungkin disebabkan oleh teknologi 5G.

Pemangsa bisa saja membuat burung-burung itu berputar-putar dengan kencang dan mendorong mereka ke tanah, dengan burung-burung yang lebih tinggi memaksa burung-burung yang lebih rendah turun dan menabrak bangunan atau tanah.

“Ini terlihat seperti burung pemangsa seperti elang sedang mengejar kawanan, seperti yang mereka lakukan dengan kawanan burung jalak, dan mereka jatuh saat kawanan itu dipaksa turun,” katanya dilansir Guardian pada Senin (14/2/2022).

"Anda dapat melihat bahwa mereka bertindak seperti gelombang di awal, seolah-olah mereka sedang ditekan dari atas."

Dr Alexander Lees, dosen senior biologi konservasi di Manchester Metropolitan University, setuju dengan pandangan itu.

"Bagi saya dan dari satu video dan tidak ada toksikologi, saya masih mengatakan penyebab yang paling mungkin adalah kawanan itu bergerak dalam kawanan untuk menghindari pemangsa-pemangsa dan menabrak tanah," katanya.

“Sepertinya selalu ada respons spontan untuk menyalahkan polutan lingkungan, tetapi tabrakan dengan infrastruktur sangat umum terjadi. Dalam kawanan yang padat, burung-burung mengikuti gerakan burung di depan daripada benar-benar menafsirkan lingkungan mereka yang lebih luas, jadi insiden tidak terduga seperti itu kadang-kadang terjadi. ”

Pada Desember 2019, dilaporkan kematian 225 burung jalak di Anglesey. Kemudian diketahui hal itu disebabkan karena kawanan burung jalak masuk ke landasan, kemungkinan setelah dikejar oleh burung pemangsa dan gagal berhenti tepat waktu.

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/15/220000970/video-ratusan-burung-hitam-tiba-tiba-jatuh-serentak-dari-langit-begini

Terkini Lainnya

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke