Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Ukraina Ancam Pasokan Gas Bumi, Belanda Siapkan Rencana Darurat

Kompas.com - 27/01/2022, 20:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

AMSTERDAM, KOMPAS.com – Situasi Ukraina tengah memanas di bawah bayang-bayang kehawatiran invasi Rusia.

Bila krisis pecah menjadi perang, negara-negara Eropa khawatir akan berbagai dampaknya, terutama pasokan gas bumi.

Karena kekhawatiran tersebut, Pemerintah Belanda bertemu dengan sejumlah industri pengguna gas untuk menyusun rencana darurat guna menjaga pasokan energi itu.

Baca juga: Seorang Personel Garda Nasional Ukraina Serang Pabrik, 5 Tentara Tewas

Belanda sangat bergantung pada gas bumi untuk pemanas, listrik, dan industri. 15 persen pasokan gas bumi Belanda dicukupi oleh Rusia.

Pemerintah Belanda sebenarnya memiliki rencana soal pasokan gas yang diterbitkan pada 2019.

Dalam rencana tersebut, masyarakat umum diminta mengurangi konsumsinya dan perusahaan diminta untuk beralih ke sumber energi lain jika pasokan gas bumi menipis.

Jika krisis menjadi semakin akut, industri dapat diminta untuk menghentikan penggunaan gas sepenuhnya.

Baca juga: Dalam Bayang Invasi Rusia, Ini Daftar Negara yang Kirim Senjata ke Ukraina

Pekan lalu, sejumlah pejabat Pemerintah Belanda mengatakan kepada parlemen bahwa pasokan gas bumi masih cukup untuk penggunaan normal kala musim dingin.

Namun, pasokan gas tidak akan cukup jika terjadi krisis yang berkepanjangan sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (26/1/2022).

Juru Bicara Kementerian Perekonomian Belanda Tim van Dijk mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan sejumlah asosiasi industri selama beberapa pekan terakhir.

“Untuk membahas sejauh mana kami dapat meminimalkan konsekuensi jika mereka harus mengurangi penggunaan gas,” ujar van Dijk.

Baca juga: Jika Rusia-Ukraina Perang, Turki Nyatakan Siap Lakukan Apa Pun

“Dengan mengumpulkan informasi ini, kami ingin bersiap jika kami perlu mengambil tindakan,” imbuh van Dijk.

Dia menambahkan, eskalasi ketegangan di Ukraina akan berdampak besar pada pasar Eropa dan Belanda.

“Dan jika itu terjadi dalam beberapa pekan terakhir, rencana ini dapat dilaksanakan,” kata van Dijk.

Van Dijk mengatakan, pertemuan dengan masing-masing perusahaan akan dimulai pekan ini.

Baca juga: Khawatir Konflik Rusia-Ukraina Memuncak, AS Cari Bantuan ke Qatar Amankan Gas ke Eropa

Kepala VEMW Hans Grunfeld menuturkan, mematikan sektor industri tidak semudah membalikkan telapak tangan. VEMW adalah salah satu asosiasi industri pengguna gas.

“Ini dapat memiliki konsekuensi besar dan dapat menyebabkan situasi berbahaya. Ini dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dalam produksi,” tutur Grunfeld.

Dia berujar, 60 perusahaan terbesar dapat mengurangi penggunaan energi dalam krisis, tetapi juga membutuhkan kejelasan tentang kompensasi finansial apa yang akan mereka terima jika terjadi kerugian bisnis.

Sekitar 40 persen energi Belanda bersumber dari gas. Pada 2020, 45 persen pasokan gas bumi digunakan untuk pembangkit listrik, 28 persen digunakan untuk pemanas gedung dan rumah, serta 21 persen digunakan oleh industri.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com