KIEV, KOMPAS.com – Negara-negara Barat khawatir perang benar-benar pecah di Eropa Timur jika Rusia menginvasi Ukraina.
Melansir Reuters, Selasa (25/1/2022), sejumlah negara Barat mengaku telah meningkatkan pengiriman senjatanya ke Ukraina.
Namun, Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata untuk melawan tentara Rusia yang lebih besar dan lebih lengkap.
Berikut adalah ringkasan peralatan militer yang telah diberikan, dijual, atau dijanjikan kepada Ukraina. Daftar ini juga mencakup senjata yang ingin dimiliki Ukraina.
Baca juga: Khawatir Konflik Rusia-Ukraina Memuncak, AS Cari Bantuan ke Qatar Amankan Gas ke Eropa
AS telah memberikan lebih dari bantuan militer senilai 2,5 miliar dollar AS kepada Ukraina sejak 2014.
Bantuan itu termasuk rudal anti-tank Javelin, kapal patroli pantai, Humvee, senapan runduk, drone pengintai, sistem radar, penglihatan malam, dan peralatan radio.
Sebuah kelompok bipartisan senator AS pekan lalu menjanjikan lebih banyak pasukan yang dapat mencakup rudal anti-pesawat Stinger, senjata ringan, dan kapal.
Pekan lalu, Inggris memasok 2.000 rudal anti-tank jarak pendek kepada Ukraina. London juga mengirim para spesialsinya untuk memberikan pelatihan.
Selain itu, Inggris juga telah menyediakan kendaraan lapis baja Saxon kepada Ukraina.
Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?
Estonia mengirimkan rudal anti-tank Javelin. Sedangkan Latvia dan Lituania menyediakan rudal Stinger.
Kedua senjata tersebut merupakan buatan AS dan diberikan atas restu Washington.
Turki telah menjual beberapa batch drone Bayraktar TB2 kepada Ukraina. Drone ini dianggap sebagai pesawat nirawak yang canggih.
Bayraktar TB2 telah digunakan Ukraina untuk melawan separatis yang didukung Rusia di wilayah timur, membuat marah Moskwa.
Baca juga: Ukraina Teriak, Minta Komunitas Internasional Cegah Rusia Lancarkan Invasi
Pekan lalu, Ceko mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menyumbangkan pengiriman amunisi artileri 152 mm.
Jerman mengesampingkan pengiriman senjata ke Ukraina.
Namun, Berlin mendanai bersama sebuah rumah sakit lapangan senilai 6 juta dollar AS dan menyediakan pelatihan yang diperlukan.
Baca juga: Finlandia Siagakan Militernya Setelah Ketegangan soal Ukraina Meningkat
Baca juga: Eropa Makin Panas, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia-Ukraina
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.