Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Rusia-Ukraina Perang, Turki Nyatakan Siap Lakukan Apa Pun

Kompas.com - 27/01/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ANKARA, KOMPAS.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Rusia akan menjadi negara yang tidak bijaksana jika benar-benar menyeran Ukraina.

Dia menegaskan, sebagai anggota NATO, negaranya akan siap melakukan apa pun yang diperlukan jika perang benar-benar pecah.

Pernyataan itu disampaikan Erdogan dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiar NTV pada Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Khawatir Konflik Rusia-Ukraina Memuncak, AS Cari Bantuan ke Qatar Amankan Gas ke Eropa

Erdogan mengaku bahwa dia telah mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Turki untuk berdiplomasi dan membangun jalan menuju perdamaian.

Erdogan menambahkan, pihaknya tenag menunggu jawaban dari Rusia terkait undangannya tersebut sebagaimana dilansir Reuters.

Dia juga mengatakan perlunya dialog komprehensif yang membahas beberapa masalah keamanan Rusia dan bahwa beberapa tuntutan Moskwa tidak masuk akal.

“Saya berharap Rusia tidak melakukan serangan bersenjata atau menduduki Ukraina. Langkah seperti itu akan menjadi tindakan yang tidak bijaksana bagi Rusia,” ujar Erdogan.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

“Ada kebutuhan untuk dialog yang akan mendengarkan Rusia dan menghilangkan masalah keamanan mereka yang wajar,” sambung Erdogan.

Reuters melaporkan, Turki sebenarnya memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina.

Namun, Ankara menentang kebijakan Moskwa di Suriah dan Libya, serta aneksasi Rusia atas semenanjung Crimea pada 2014.

Sambil menjalin kerja sama dengan Rusia di bidang pertahanan dan energi, Ankara juga telah menjual drone canggih ke Ukraina, sebuah langkah yang membuat Moskwa marah.

Baca juga: Ukraina Teriak, Minta Komunitas Internasional Cegah Rusia Lancarkan Invasi

“Saya ulangi bahwa kami siap melakukan apa pun yang diperlukan dan saya menyampaikan pesan ini kepada Presiden Putin dan Presiden (Ukraina Volodymyr) Zelenskiy,” tutur Erdogan.

“Saya pikir kedua negara menyadari ketulusan dan niat baik Turki,” imbuh Erdogan.

Dia menegaskan bahwa krisis harus diselesaikan tanpa menggunakan kekerasan.

Pekan lalu, sejumlah sumber diplomatik mengatakan, baik Rusia dan Ukraina terbuka bagi Turki untuk memainkan peran dalam menyelesaikan krisis.

Erdogan berujar, dia akan mengunjungi Zelenskiy di Ukraina pada awal Februari untuk membahas krisis dan juga akan segera bertemu atau menelepon Putin.

Baca juga: Finlandia Siagakan Militernya Setelah Ketegangan soal Ukraina Meningkat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com