Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Ungkap Identitas Penyandera di Sinagoge: Malik Faisal Akram dari Inggris

Kompas.com - 17/01/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

COLLEYVILLE, KOMPAS.com – FBI mengungkap identitas pria yang menyandera empat orang di sebuah sinagoge di Colleyville, Texas, Amerika Serikat (AS).

Melansir Sky News, Minggu (16/1/2022), pria tersebut bernama Malik Faisal Akram dan berasal dari Inggris.

diberitakan Kompas.com sebelmunya, penyanderaan tersebut berakhir saat Akram ditembak mati aparat setelah menyandera beberapa orang selama 10 jam di dalam Jemaat Beth Israel di Colleyville.

Baca juga: Pria Menyandera Jemaat Sinagoge di AS, Tim SWAT Diterjunkan

Agen FBI Matt Desarno mengatakan, tim SWAT memasuki sinagoge sekitar pukul 9 malam waktu setempat, membebaskan para sandera dan membunuh tersangka.

Penyelidikan sedang berlangsung dan mereka akan bekerja dengan polisi London dalam kasus ini.

Akram disebut menuntut pembebasan terpidana teroris Aafia Siddiqu, yang dikenal sebagai “Lady Al-Qaeda”.

Menurut polisi, Akram mengakui Siddiqu sebagai saudara perempuannya sebagaimana dilansir Daily Mail.

Baca juga: Penyanderaan dalam Sinagoge di Texas, 4 Sandera Selamat, Pelaku Tewas

Keluarga Akram meminta maaf kepada para sandera

Setelah Akram dinyatakan tewas, keluarganya merasa sangat kehilangan sebagaimana dilansir Sky News.

Kendati demikian, keluarga Akram meminta maaf kepada para sandera dan semua korban yang terlibat dalam penyanderaan tersebut.

Saudara laki-laki Akram, Gulbar, menuturkan bahwa anggota keluarga berkomunkasi selama berjam-jam dengan pria tersebut selama insiden.

“(Meski dia) menderita masalah kesehatan mental, kami yakin dia tidak akan menyakiti para sandera,” kata Gulbar.

Baca juga: Pelaku Penyanderaan Sinagoga di AS Sempat Tuntut Lady Al-Qaeda Dibebaskan dari Penjara

“Tidak ada yang bisa kami katakan atau lakukan padanya yang akan meyakinkannya untuk menyerah,” tambah Gulbar.

Koresponden Sky News Inzamam Rashid, yang telah berbicara dengan Gulbar, menuturkan bahwa Akram rupanya mengidap masalah kesehatan mental yang parah.

“Dia mengulangi bahwa saudaranya tidak ingin menyakiti siapa pun dan dia sangat menyesal tentang kepanikan dan teror yang disebabkan saudaranya di Texas,” imbuh Rashid.

Rashid juga mengatakan bahwa Gulbar adalah bagian dari tim negosiasi FBI yang berbicara dengan Akram.

“Dia (Gulbar) berusaha membuat Akram mundur dan memastikan tidak ada kerugian yang ditimbulkan,” ungkap Rashid.

Baca juga: Tribune Sinagoge Dekat Yerusalem Runtuh, 1 Pria dan 1 Anak-anak Tewas

Detik-detik berakhirnya penyanderaan

Seorang sandera berhasil dibebaskan setelah Akram menahan mereka di dalam sinagoge selama enam jam.

Tim SWAT kemudian dikerahkan dan memasuki gedung pada Sabtu (16/1/2022) sekitar pukul 21.00 waktu setempat.

Tim tersebut berhasil menembak mati Akram dan membebaskan tiga sandera yang masih ditahan tanpa cidera.

Gubernur Texas Greg Abbott juga telah mengumumkan bahwa para sandera yang tersisa dapat keluar hidup-hidup dan aman.

Baca juga: Detik-detik Tribune Sinagoge Dekat Yerusalem Runtuh, Rumah Sakit Kewalahan Tampung Korban

Siapa Aafia Siddiqui?

Siddiqui adalah seorang mantan ilmuwan asal Pakistan yang dijatuhi hukuman 86 tahun penjara oleh pengadilan New York, AS.

Dia dihukum karena melakukan percobaan pembunuhan terhadap perwira AS di Afghanistan pada 2010.

Oleh media AS, Siddiqui dijuluki sebagai “Lady Al-Qaeda”. Kasus itu memicu kemarahan di Pakistan.

Siddiqui saat ini ditahan di penjara Federal Medical Center (FMC) di Fort Worth, Texas. Akram dilaporkan menuntut pembebasan Siddiqui.

Baca juga: Sinagoga Kanada Terima Ancaman Anti-semit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com