KIEV, KOMPAS.com – Sejumlah pejabat Ukraina dan Microsoft menyatakan, serangan siber terhadap sejumlah situs web pemerintah sebenarnya hanyalah tirai dari tindakan yang lebih merusak.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sejumlah situs web pemerintah menjadi sasaran serangan siber besar-besaran.
Salah satu situs web yang diterpa serangan siber adalah situs web Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Baca juga: Menlu Kanada Akan Kunjungi Ukraina, Bertekad untuk Cegah Agresi Rusia
Microsoft mengidentifikasi adanya bukti operasi malware destruktif yang menargetkan banyak lembaga di Ukraina.
Perusahaan tersebut telah mengidentifikasi malware pada lusinan sistem. Jumlahnya dapat bertambah seiring pengembangan penyelidikan.
“Sistem ini menjangkau beberapa organisasi pemerintah, nirlaba, dan teknologi informasi, semuanya berbasis di Ukraina,” kata Microsoft sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (16/1/2022).
Namun, masih belum jelas apakah kerusakan yang terjadi hanya pada sistem operasi berbasis Windows atau jika serangan serupa lainnya terjadi pada waktu yang sama.
Baca juga: Rusia Tak Ingin Menyerang Ukraina? Ini Fakta di Lapangan yang Diungkap Ukraina
Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Dan Pertahanan Nasional Ukraina Serhiy Demedyuk mengatakan kepada Reuters, negaranya yakin perusakan itu dilakukan oleh kelompok yang terkait dengan Belarus.
Kelompok itu baru-baru ini dikaitkan dengan peretasan dan kampanye disinformasi yang menargetkan para kritikus rezim Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Beberapa ahli prihatin bahwa jika Belarus mendukung operasi Rusia yang menargetkan Ukraina, maka hal itu berpotensi membuat Minks menjadi tambahan kekuatan bagi Moskwa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.