Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Borong 32 Helikopter Black Hawk Senilai Rp 8,8 Triliun

Kompas.com - 16/01/2022, 18:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Filipina akan membeli 32 helikopter Black Hawk baru dengan harga lebih dari 620 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 8,875 triliun.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pada Minggu (16/1/2022).

Selama 10 tahun terakhir, Filipina telah berusaha untuk memodernisasi peralatan militernya yang rusak.

Baca juga: Perkuat Sistem Keamanan Tanggapi China, Filipina Beli Sistem Rudal dari India

Filipina disebut masih menggunakan helikopter era Perang Vietnam dan kapal angkatan laut Perang Dunia II yang digunakan oleh AS.

Diberitakan Kantor Berita AFP, Minggu, , Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan di Facebook, bahwa 32 helikopter S-70i Black Hawks dari sebuah perusahaan di Polandia yang dimiliki oleh produsen pertahanan AS Lockheed Martin akan mulai tiba di Filipina pada tahun depan.

Menurut dia, pesawat itu dibutuhkan Filipina untuk bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.

“Kurangnya pesawat angkut dan helikopter tidak pernah lebih parah selama pandemi dan setelah Topan Odette,” kata Lorenzana.

Topan Odette merupakan sebutan lain Topan Rai. Di mana, pada Desember 2021, topan rai telah menewaskan lebih dari 400 orang dan menyebabkan kerusakan yang meluas saat melanda Filipina.

"Ini diperburuk oleh Huey kami yang menua yang menjadi tidak ekonomis untuk dipelihara," tambahnya.

Baca juga: Eksplorasi Bakat, Wanita Filipina Ini Melukis di Punggung Kecoak

Sempat kandangan Black Hawk karena kecelakaan

Pemerintah Filipina pada tahun lalu telah menyelesaikan pesanan 16 unit S-70i Black Hawk untuk menggantikan armada angkatan udara helikopter Bell UH-1H, yang biasa dikenal sebagai Huey, setelah kecelakaan fatal.

Banyak dari mereka diperoleh sebagai surplus dari AS, sekutu militer lama Filipina.

Namun, seluruh armada Black Hawk pada akhirnya dikandangkan pada Juni 2021 setelah sebuah helikopter S-70i jatuh selama penerbangan pelatihan malam hari dan menewaskan enam orang di dalamnya.

Investigasi menemukan itu "secara tidak sengaja memasuki badai" dan pilot menderita "disorientasi spasial atau vertigo".

Selain pemberontakan yang telah berlangsung lama oleh pejuang komunis dan Islam, Filipina menghadapi agresi China yang meningkat di Laut China Selatan.

Lorenzana mengumumkan pada Jumat (14/1/2022), bahwa Filipina akan membeli sistem rudal anti-kapal dari India dengan harga hampir 375 juta dollar AS atau sekitar Rp5,36 triliun yang akan meningkatkan kemampuan pertahanannya.

Baca juga: 97 Persen Impor dari RI, Filipina Ikut Desak Indonesia Cabut Larangan Ekspor Batu Bara

Itu terjadi beberapa minggu setelah Filipina memesan dua kapal perang baru dari Hyundai Heavy Industries Korea Selatan dalam kesepakatan 556 juta dollar AS atau sekitar Rp7,95 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com