Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Kazakhstan Mereda, 2.000 Tentara Pimpinan Rusia Ditarik

Kompas.com - 13/01/2022, 18:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ALMATY, KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 tentara pimpinan Rusia mulai ditarik dari Kazakhstan, kata Moskwa pada Kamis (13/1/2022).

Sebanyak 2.000 tentara yang dipimpin Rusia sempat dikerahkan ketika protes damai atas kenaikan harga energi berubah menjadi kerusuhan Kazakhstan yang merenggut puluhan nyawa.

Keputusan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian adalah yang pertama bagi Collective Security Treaty Organisation (CSTO) yang dipimpin Moskwa, yang sering disebut-sebut oleh Rusia setara dengan NATO, tetapi sebelumnya enggan ikut campur dalam kerusuhan di Asia Tengah, wilayah dengan hubungan sejarah yang panjang dengan Rusia.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Kazakhstan Versi Pemerintah: Penyebab Demo hingga Penetapan Hari Berkabung

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, "Pasukan penjaga perdamaian kolektif ... mulai mempersiapkan peralatan dan material untuk dimuat ke dalam pesawat angkut militer pasukan kedirgantaraan Rusia dan kembali ke titik penempatan permanen," dikutip dari AFP.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyebut kerusuhan di Kazakhstan sebagai upaya kudeta yang dibantu oleh teroris lokal dan internasional.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan bahwa protes Kazakhstan 2022 mengingatkan pada revolusi warna yang dipicu oleh campur tangan asing.

Tokayev mengatakan penarikan bertahap pasukan asing akan memakan waktu tidak lebih dari 10 hari.

Kekhawatiran meningkat bahwa Moskwa dapat memanfaatkan misi itu untuk menopang pengaruhnya di Kazakhstan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya memperingatkan, "Begitu orang Rusia berada di rumah Anda, terkadang sangat sulit untuk membuat mereka pergi".

Meski otoritas mengklasifikasikan kerusuhan Kazakhstan sebagai ulah teroris, protes di Almaty pecah untuk menentang kenaikan harga bahan bakar dan akibat memburuknya standar hidup serta korupsi yang mengakar.

Baca juga: Suasana Kota Almaty Mirip Film tentang Kiamat Usai Kerusuhan Kazakhstan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com