Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Kazakhstan Sebut Kerusuhan adalah Upaya Kudeta

Kompas.com - 11/01/2022, 11:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ALMATY, KOMPAS.com - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada Senin (10/1/2022) menyebut hari-hari kerusuhan di negaranya sebagai upaya kudeta.

Ia juga bersumpah dinas keamanannya tidak akan pernah menembak pengunjuk rasa yang berdemo secara damai.

"Militan bersenjata yang menunggu di sayap bergabung dengan protes. Tujuan utamanya jelas: merusak tatanan konstitusional, penghancuran institusi pemerintah, dan perebutan kekuasaan. Itu adalah upaya kudeta", katanya .

Baca juga: Akar Kerusuhan Kazakhstan: 30 Tahun Pemerintahan Otokratik dan Hasil Ekonomi yang Tidak Merata

Kazakhstan yang merupakan negara pecahan Uni Soviet diguncang kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal bulan ini.

Kerusuhan Kazakhstan terjadi di tengah protes atas kenaikan harga bahan bakar di barat negara itu.

Puluhan orang tewas dalam kerusuhan di Kazakhstan. Kementerian Dalam Negeri pada Senin pagi mengatakan, hampir 8.000 orang ditahan dalam operasi yang dilakukan oleh beberapa cabang dinas keamanan.

Dalam pertemuan dengan para pemimpin negara-negara bekas Soviet lainnya, Tokayev mengatakan, pasukan keamanannya tidak akan menembak pengunjuk rasa yang berkumpul secara damai.

"Kami tidak pernah menembak dan tidak akan pernah menembaki demonstran damai," katanya dikutip dari AFP.

Selama protes Kazakhstan 2022, aliansi militer Collectice Security Treaty Organization (CSTO) yang dipimpin Rusia mengirim detasemen 2.500 tentara ke negara itu menyusul permintaan dari Tokayev.

Presiden Kazakhstan pada Senin saat pertemuan dengan para pemimpin negara-negara CSTO - termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin - juga berkata, misi yang dipimpin Rusia di Kazakhstan akan segera berakhir.

Baca juga: Rangkuman Kerusuhan di Kazakhstan: Dipicu Harga Elpiji Naik, Negara Darurat Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com