ALMATY, KOMPAS.com - Kota terbesar di Kazakhstan, Almaty, seperti terlihat dalam film-film berlatar bencana masif atau kiamat.
Berkeliling dengan naik kendaraan pada Jumat pagi, masih tercium aroma mobil-mobil yang hangus terbakar.
Hanya segelintir orang lalu-lalang di jalanan, banyak yang terlalu takut meninggalkan rumah.
Baca juga: Kerusuhan Kazakhstan: Internet di Almaty Online Lagi Usai Mati 5 Hari
Tentara dan polisi memblokir tempat-tempat penting di kota, yang tempo hari menjadi titik fokus aksi protes terhadap pemerintah.
Ketika BBC mendekati kerumunan tentara di alun-alun, mereka berteriak dan melepaskan tembakan peringatan ke udara, memperingatkan agar tidak mendekat.
Wartawan BBC Abdujalil Abdurasulo sudah berulangkali ke Almaty selama bertahun-tahun. Biasanya kota ini ramai, dimana-mana banyak tumbuh-tumbuhan hijau dan gampang menemukan tempat makan dan minum.
Dan saat ini, bangunan pertokoan dan bank telah dijarah atau dihancurkan. Butuh banyak waktu untuk memulihkan semua ini.
Sebagian besar kerusakan terjadi di sekitar alun-alun besar yang didatangi pertama kali oleh pengunjuk rasa ketika demonstrasi dimulai.
Baca juga: Paus Fransiskus Berseru Hentikan Kerusuhan di Kazakhstan
Gedung-gedung media di sekitarnya diserang dan kantor wali kota dibakar. Saat ini suasananya gelap gulita, ditelan asap hitam yang membumbung.
BBC tidak melihat adanya tanda-tanda kemunculan aksi protes lanjutan pada Jumat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.