Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pria India yang Mengaku Disuntik 11 Dosis Vaksin Covid: Sakit dan Nyeri di Badan Hilang

Kompas.com - 10/01/2022, 14:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

"Kami masih bingung bagaimana ini bisa terjadi. Sepertinya ada kesalahan di sistem. Kami juga ingin tahu apakah ada kelalaian petugas vaksinasi," kata Shahi, dokter yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Bihar.

Pakar kesehatan masyarakat, Chandrakant Lahariya, kepada BBC mengatakan kasus ini hanya bisa terjadi jika "ada keterlambatan yang lama saat mengunggah data ke portal".

"Meski begitu, saya tetap bingung mengapa kasus ini tidak terdeteksi dengan cepat," kata Lahariya.

"Sembuhkan sakit dan nyeri"

Mandal mengaku mencatat semua suntikan vaksin Covid yang terima, mulai dari waktu, tanggal, hingga pusat vaksinasi yang ia datangi. Ia mengeklaim mendapatkan 11 suntikan mulai Februari hingga Desember 2021.

Kepada BBC, Mandal mengatakan ia mendatangi pusat-pusat vaksinasi di Madhepura dan dua distrik tetangga, salah satu lokasinya berjarak lebih 100 kilometer dari tempat tinggalnya, untuk mendapatkan suntikan.

Ia mengaku menggunakan kartu identitas yang berbeda.

"Setelah mendapatkan suntikan, rasa sakit dan nyeri di badan hilang. Tadinya saya punya masalah di lutut saya dan harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Sekarang, saya merasa sehat," kata Mandal.

Biasanya, orang yang menerima vaksin Covid merasakan demam, sakit kepala, nyeri, dan kelelahan.

Ada juga yang menunjukkan alergi parah, meski ini tergolong langka.

"Reaksi (demam, sakit kepala, nyeri badan, dan kelelahan) lumrah dialami setelah menerima dosis pertama dan kedua," kata Lahariya, pakar kesehatan masyarakat.

"Menerima suntikan vaksin (Covid) dalam jumlah banyak mestinya tak berbahaya karena tubuh sudah memiliki antobodi dan vaksin dibuat dengan memakai komponen yang tidak membahayakan," jelas Lahariya.

Data menunjukkan 65 persen penduduk India sudah menerima dua dosis vaksin dan sekitar 91 persen menerima dosis pertama.

Proporsi di Bihar lebih rendah dari angka nasional: 36 persen untuk dua dosis dan 49 persen untuk dosis pertama.

Baca juga: Novalia Pishesha, WNI Peneliti di AS, Temukan Vaksin Covid-19 yang Mudah Diproduksi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com