Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP INTERNASIONAL DESEMBER 2021: Tornado AS | Banjir Malaysia | Topan Filipina

Kompas.com - 31/12/2021, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Di bulan paling ujung 2021, terjadi berbagai bencana alam yang melanda sebagian wilayah di dunia.

Malaysia mengalami banjir parah, Filipina diterjang Topan Rai, dan AS dilanda tornado yang kuat.

Selain itu, dunia juga berduka atas meninggalkan peraih Nobel Perdamaian sekaligus pahlawan Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu.

Berikut rangkuman kaleidoskop internasional selama Desember 2021.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL JANUARI 2021: Jack Ma Hilang | Penyerbuan Capitol Hill

1. Tornado AS

Dalam foto udara ini, mobil-mobil tengah melintas di wilayah dengan kondisi rumah-rumah yang hancur akibat tornado yang melanda wilayah Mayfield, Ky., Minggu (12/12/2021).Gerald Herbert Dalam foto udara ini, mobil-mobil tengah melintas di wilayah dengan kondisi rumah-rumah yang hancur akibat tornado yang melanda wilayah Mayfield, Ky., Minggu (12/12/2021).

Tornado dan cuaca buruk melanda beberapa negara bagian di AS, terutama Kentucky, pada awal Desember.

Di Kentucky, lebih dari 80 orang dilaporkan tewas akibat tornado kuat yang melanda negara bagian tersebut.

Korban terbanyak berada di Kota Mayfield, Kentucky, tempat pabrik lilin yang dipenuhi pegawai bekerja memenuhi permintaan liburan, ambruk saat badai menerjang.

Gubernur Kentucky Andy Beshear menuturkan, tornado kali ini adalah yang paling merusak dalam sejarah kejadian tornado di negara bagian itu.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL FEBRUARI 2021: Kudeta Myanmar | Penyelidikan WHO di Wuhan

Selain itu, tornado yang menerjang Negara Bagian Kentucky ini turut menghancurkan bandara Danville-Boyle County.

Bandara tersebut mengalami kerusakan parah di mana tiga hanggar dan beberapa pesawat hancur.

Presiden AS Joe Biden sempat mengunjungi lokasi yang diterjang tornado di Negara Bagian Kentucky.

Ia pun berjanji meningkatkan bantuan federal dan berupaya menghibur para korban selamat dari tornado Amerika yang merenggut banyak nyawa.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL MARET 2021: Terusan Suez Macet | Dunia Heboh Indonesia Didepak dari All England

"Cakupan dan skala kehancuran ini hampir di luar dugaan," kata presiden berusia 79 tahun itu setelah mengunjungi kota Mayfield dan Dawson Springs.

Biden berkata, pemerintah federal akan membayar 100 persen biaya bantuan darurat selama 30 hari ke depan dan akan terus melakukan apa pun yang diperlukan, selama diperlukan.

Selain di Kentucky, bencana ini juga menghancurkan sebuah panti jompo di Negara Bagian Missouri.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL APRIL 2021: Pasangan Gay Thailand Menikah | Tsunami Covid-19 India

2. Banjir Malaysia, Topan Rai Filipina

Seorang warga yang terjebak banjir menunggu pertolongan di Hulu Langat, luar Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (19/12/2021). Kuala Lumpur dan sekelilingnya direndam banjir akibat hujan deras dua hari beruntun, mengakibatkan ribuan orang dievakuasi dan banyak akses jalan terputus.AP PHOTO/VINCENT THIAN Seorang warga yang terjebak banjir menunggu pertolongan di Hulu Langat, luar Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (19/12/2021). Kuala Lumpur dan sekelilingnya direndam banjir akibat hujan deras dua hari beruntun, mengakibatkan ribuan orang dievakuasi dan banyak akses jalan terputus.

Bencana alam juga melanda negara tetangga Indonesia di kawasan Asia Tenggara pada pertengahan November.

Dua bencana alam yang memiliki dampak parah adalah Topan Rai di Filipina dan banjir bandang di Malayia.

Kedua bencana alam tersebut membuat ribuan orang terpaksa mengungsi dan bahkan menimbulkan ratusan korban meninggal.

Banjir bandang merendam Malaysia mengakibatkan lebih dari 30.000 orang dievakuasi dari rumah pada 19 Desember.

Banjir bandang yang terjadi di Malaysia kali ini disebut sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL MEI 2021: Konflik Hamas-Israel | Lonjakan Covid-19 Asia Tenggara

Bencana tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur “Negeri Jiran” sejak 17 Desember yang membuat banyak sungai meluap.

Banjir yang terjadi di Malaysia merendam banyak daerah perkotaan, khususnya di Kuala Lumpur, dan memutus jalan-jalan utama.

Hingga Hari Natal, 46 orang dilaporkan tewas akibat banjir bandang Malaysia.

Selangor - negara bagian terpadat dan terkaya di Malaysia, yang mengelilingi ibu kota Kuala Lumpur - menjadi salah satu daerah yang paling parah terkena dampaknya.

Banyak di Shah Alam, ibu kota negara bagian yang dilanda banjir, terjebak di rumah tanpa makanan selama berhari-hari, sebelum dievakuasi dengan kapal dalam operasi penyelamatan.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL JUNI 2021: 100 Tahun Partai Komunis China | Benjamin Netanyahu Lengser

Sementara itu, korban tewas akibat Topan Rai di Filipina telah mencapai 405 jiwa pada Jumat (31/12/2021). Topan Rai merupakan topan ke-15 dan paling mematikan yang melanda Filipina pada tahun ini.

Para korban tewas tersebut sebagian besar karena tenggelam, kejatuhan pohon tumbang, dan tersapu tanah longsor.

Topan tersebut berdampak kepada hampir 4,5 juta orang, termasuk sekitar 500.000 yang kini berada di pusat-pusat evakuasi.

Pada 16 Desember, Topan Rai dikategorikan sebagai topan kategori 5 yang meninggalkan jejak kehancuran luar biasa di provinsi Bohol, Cebu, dan Surigao del Norte.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL JULI 2021: Jamur Hitam Mewabah di India | Banjir Bandang di Jerman

3. Desmond Tutu meninggal

Dalam foto yang diambil pada 23 April 2014 ini, Peraih Nobel Perdamaian Uskup Agung Desmond Tutu memberi isyarat dalam konferensi pers tentang 20 tahun pertama kebebasan Afrika Selatan di Katedral St Georges di Cape Town. Ikon anti-apartheid Afrika Selatan Ini meninggal pada 26 Desember 2021 dalam usia 90 tahunAFP/JENNIFER BRUCE Dalam foto yang diambil pada 23 April 2014 ini, Peraih Nobel Perdamaian Uskup Agung Desmond Tutu memberi isyarat dalam konferensi pers tentang 20 tahun pertama kebebasan Afrika Selatan di Katedral St Georges di Cape Town. Ikon anti-apartheid Afrika Selatan Ini meninggal pada 26 Desember 2021 dalam usia 90 tahun

Peraih Nobel Perdamaian sekaligus pahlawan Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu, meninggal dunia pada 26 Desember dalam usia 90 tahun.

Tutu mendapat Nobel Perdamaian 1984 atas perjuangannya melawan apartheid tanpa kekerasan.

Pada 1980-an, Tutu tak kenal lelah bersafari ke luar dan di dalam negeri untuk melawan apartheid di Afrika Selatan.

Pada akhir 1990-an, Tutu didiagnosis menderita kanker prostat. Beberapa tahun terakhir, dia menjalani perawatan di rumah sakit untuk mengobati penyakitnya.

Afrika Selatan pada 27 Desember memulai minggu berkabung atas meninggalnya Desmond Tutu.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL AGUSTUS 2021: Taliban Kuasai Afghanistan | AS Juara Umum Olimpiade Tokyo

Pemakamannya akan diadakan saat hari Tahun Baru di Katedral St George di bekas paroki Cape Town.

Lonceng St George's akan berdering selama 10 menit dari tengah hari setiap hari hingga Jumat (31/12/2021).

Katedral telah meminta mereka yang mendengar suara itu untuk berhenti sejenak dalam pekerjaan sehari-hari mereka dan mendoakan Tutu.

Pada 1980-an, Tutu tak kenal lelah bersafari ke luar dan di dalam negeri untuk melawan apartheid di Afrika Selatan.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL SEPTEMBER 2021 :AS terlilit Utang Rp 400.000 Triliun | Bentrok di Yaman Tewaskan 400 Orang

Bahkan ketika banyak pejuang yang dipenjara kala itu, seperti Nelson Mandela, Tutu menjadi wajah gerakan anti-apartheid di luar negeri.

10 tahun kemudian, pemerintahan kulit putih yang menerapkan apartheid di Afrika Selatan runtuh dan Tutu memimpin Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.

Tutu dianggap oleh banyak orang kulit hitam maupun putih sebagai “suara hati” bangsa Afrika Selatan.

Dia juga ijuluki kompas moral bangsa dan selalu lantang dalam membela keadilan sosial. Bahkan, dia rela mengorbankan dirinya sendiri.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL NOVEMBER 2021: Kemunculan Omicron | COP26

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com